Lihat ke Halaman Asli

Solihin

Guru IPS

Umat Islam Harus Tahu! Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram

Diperbarui: 9 Agustus 2021   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Muharram 2021 (nu.or.id)

Tahun baru islam jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 (1 Muharram 1443 Hijriah). Bulan Muharram merupakan awal pergantian tahun hijriah. Banyak amalan yang dilakukan pada momentum bulan ini seperti berpuasa, sedekah, menyantuni anak yatim piatu dan amal lainnya.

Bulan Muharram adalah salah satu bulan istimewa. Hal mana setiap wilayah merayakan tahun baru islam dengan berbagai cara, seperti menyantuni anak yatim, pengajian,  berbondong-bondong ke masjid atau musholla dengan membawa talam yang berisi nasi atau sekotak nasi untuk melakukan doa bersama awal dan akhir tahun hijriah. 

Tahun ini, puasa sunnah Tasu'a dan Asyura dilakukan pada hari Rabu, 18 Agustus ( 9 Muharram ) dan Kamis, 19 Agustus  ( 10 Muharram ) 2021. Pada hari itu disunnahkan melakukan puasa yang dikenal dengan sebutan Tasu'a dan Asyura yang artinya puasa di hari kesembilan dan kesepuluh di bulan Muharram. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Muslim no 1162, diriwayatkan dari Abu Qatadah, ketika Nabi ditanya tentang fadhilah puasa Asyura beliau menjawab bahwa puasa di hari Asyura dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.

Sedangkan hadits yang menjelaskan tentang sunnah puasa Tasu'a yaitu dijelaskan dalam hadits riwayat muslim yakni Rasulullah SAW bersabda,"Tahun depan insyaallah kita akan puasa pada hari kesembilan. " Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata,"Belum sampai ke tahun depan Rasulullah SAW telah wafat"(HR. Muslim)

Jika melihat secara lahiriyah dari hadits ini, puasa pada tanggal 9 Muharram tidak sempat dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun beliau telah merencanakannya, sehingga para ulama umumnya sepakat bahwa tanggal 9 juga termasuk puasa yang sunnah.

Hadits lain juga menjelaskan, bahwa dianjurkan puasa sunnah sebelum atau sesudah hari Asyura. Bertujuan supaya umat islam tidak berbarengan berpuasa seperti puasanya orang Yahudi yang hanya berpuasa tanggal 10 Muharram.

Sebagaimana Sabda Nabi yang dikutip dalam Hadis Riwayat (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqy serta Ibnu Khuzaimah 2095), memerintahkan untuk berpuasa di hari Asyura dan berpuasalah di hari sebelum atau sesudahnya. Supaya berbeda dengan orang Yahudi.

Sebagai umat islam yang seharusnya mengikuti sunnah Rasul. Alangkah lebih sempurnanya hidup ini dengan melakukan amalan yang dikerjakan atau diperintahkan oleh baginda Nabi. Momen bulan Muharram kesempatan bagi kita untuk melakukan berbagai amal baik salah satunya yakni puasa Asyura dan Tasu'a. jika berhalangan di hari kesembilan bisa puasa di hari kesebelas Muharram. 

Mari kita bersama mengamalkan puasa sunah Tasu'a dan Asyura, agar selalu mendapat lindungan dan ridho dari Allah SWT.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline