Lihat ke Halaman Asli

Perampasan Tanah Pertanian Urutsewu

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

oleh Ahmad Nashih Luthfi
Kasus perampasan tanah pertanian para petani Urutsewu dilakukan oleh militer dengan cara-cara penuh kekerasan. Anehnya, tindakan ini didukung reportase mengerikan dari media cetak Suara Merdeka (SM). Fitnah oleh media ini sudah di luar batas, mulai dari berita dengan judul 'aliansi didanai 9 milliar' yg jelas-jelas merupakan fitnah SM terhadap Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu.

Saya sebagai anggota front nahdliyin untuk kedaulatan sumber daya alam (FNKSDA) maupun secara keorganisasian di Etnohistori yang tergabung dalam aliansi itu, tentu saja menolak tuduhan tersebut. Aliansi solidaritas murni dari dana pribadi dan melalui penggalangan dana yang dilakukan secara swadaya mulai dari pentas seni hingga urunan ala kadarnya. Fitnah pemberitaan SM lainnya adalah adanya pemerkosaan di lahan pesisir-wisata yg dilakukan oleh 'wong parkiran' yang diketuai Imam Zuhdi. Nama ini notabene adalah Kiai di Setrojenar Urutsewu yang paling gigih membela petani. Beliau tidak henti-henti mendapat intimidasi dan fitnah. Menyusul saat ini yang mencemaskan masyarakat adalah tindakan militer memecah belah para kiai di desa-desa Ururtsewu, sehingga menimbulkan blok-blok antara kiai yang mendukung keberadaan TNI, termasuk pemagaran permanen kiloan meter oleh TNI yang menerjang lahan-lahan pertanian para petani Ururtsewu, dan blok kiai yang mendukung dan bersama-sama petani mempertahankan kedaulatan tanah dan keberlangsungan tanaman pangannya.

Cara-cara lama militer menaklukkan penduduk kembali dilakukan. Apakah terus demikian sejarah militer kita, mereka lebih terlatih dan memiliki pengalaman memerangi anak negeri dibanding berperang melawan musuh asing 'on the real battle'?

Berikut salah satu ulasan mengenai fitnah-fitnah Suara Merdeka. Ditampilkan juga beberapa berita terkait ururtsewu:
http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,51754-lang,id-c,kolom-t,Menggugat+Berita++Suara+Merdeka+-.phpx

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline