Tahukah Anda bahwasannya keindahan batik pelalawan ini dengan hutan lebat, juga sungai memancar, dan satwa liar yang berlimpah, memang sudah cukup lama sekali membuat kabupaten tarik bintang yang ada di provinsi Riau tersebut menggambarkan para pengunjung dan juga para petualang dari daerah atau pun dari luar daerah. Ini adalah flora dan fauna yang tampak sangat menakjubkan, bahkan telah menjabat sebagai inspirasi untuk pembuat batik lokal, yang telah berusaha untuk bisa menangkap kemegahan tanah lewat bentuk seni asli yang luar biasa.
Di tahun yang lalu, setidaknya ada sekitar 5 pola batik yang terinspirasi dari tanaman asli dari hak kekayaan intelektual kabupaten Pelalawan yang berhasil diamankan oleh pemeritahan Indonesia. Paduan motif B ini, gelombang 10 meter tampak di sungai kampar yang hak didapatkan pada tahun 2015 lalu, motif batik baru yang mendapat hal intelektual ini di tahun 2016 khususnya adalah E ucalyptus daun, A daun cacia, lakum atau buah asli yang menyandang kemiripan dengan buah anggur, dan juga T imun suri atau sejenis timun yang biasanya sudah sering kita temukan.
PT RAPP Berikan Bantuan Perlindungan Intelektual Batik Indah Pelalawan
Desain dari semua kreasi para pembuat batik yang bisa dibilang cukup berbakat ini dari Rumah Batik Andalan Koperasi, yang mana pada gilirannya dilatih oleh para pengrajin master dari PT RAPP milik Sukanto Tanoto di Pangkalan Kerinci. Dengan ini seseorang tak bisa mengklaim pola sebagai milik mereka pribadi, begitu yang dikatakan oleh Hari Fitri Rahmadhani, yang merupakan salah satu anggota koperasi.
PT RAPP ini adalah anak perusahaan APRIL Grup yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto dimana perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pulp dan keras dunia. Menyediakan pelatihan keterampilan untuk masyarakat Pangkalan Kerinci di mana ia beroperasi untuk lengkapi masyarakat dengan sarana serta keterampilan guna meningkatkan pendapatan rumah tangga mereka, sebagai bentuk dari bagian program tanggung jawab sosial perusahaan.
Selain memberikan pelatihan keterampilan, ternyata PT RAPP ini juga sudah menyediakan sekitar Rp 50 juta rupiah untuk membantu koperasi dalam membangun ruko -- ruko untuk batik tulis ritel dan juga batik yang berbasis cat.
Seiring dengan berjalannya waktu, koperasi yang dibangun PT RAPP tersebut mampu mengembalikan modal awal untuk perusahaan, dan saat ini sudah jadi mampu berdiri sendiri secara mandiri untuk membayar biaya operasional sendiri, dan pada akhirya mampu mendapatkan keuntungan lewat penjualan produk yang disesuaikan dari nasabah ritel. Fitri juga mengatakan bahwa klien tetapnya meliputi pemerintahan daerah, perusahan dekatnya, dan juga perusahaan tamu dari Singapura.
refrensi
http://www.aprilasia.com/en/sukanto-tanoto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H