Lihat ke Halaman Asli

Berhentilah Sejenak

Diperbarui: 19 Juli 2016   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan, berhentilah sejenak.

aku ingin menikmati rumput basah mengusap kulit kaki yang sengaja telanjang menyapamu.

membiarkan pucuk-pucuknya melukai kulit, merasakannya.

memberi sempat burung yang sedang berteduh di dedaunan, pulang ke sarang berdongeng tentang asap knalpot yang telah membuat hitam daun semuanya.

tak mengapa mendung tetap ada, bersungut menahan konak.

memilah sinar untuk jendela berbeda, pada pintu yang sama dengan arah tak terduga.

jika masih sempat, datang dengan angin sepoi hanya sedikit basah.

biar nafas bisa bicara tak tersendat, dengan aliran air di sungai kecil disamping kanan rumah.

dengan muara kata, menyejukkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline