Lihat ke Halaman Asli

hujan kemarin sore II

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

aku selalu menyukai hujan, menantikannya. menikmati setiap tetes yang tak seluruhnya segera jatuh ke bumi. ada banyak menjadi embun, membasahi tembok, membasahi kaca, mencipta alur air membawa debu. kilat halilintar jadi pengingat, jangan lewatkan hujan yang tentu datang saat kau merindu.

hujan kemarin sore, masih membuat sungai mengalirkan air dari ribuan bukit-bukit telanjang menggigil kedinginan. aku merindu arus sungai yang tak keruh saat hujan mengguyur deras. hutan yang menyimpannya dan membagi maka sungai tak muntah. tak menggenangi halaman rumah, tak masuk dapur, tak menyeret anak-anak yang sedang asyik bermain game di depan tivi di ruang tengah. jika tak menumbuk hutan gedung-gedung berbeton, tentu tidak.

aku masih ingat saat reda, hujan yang bertetabuhan semakin lirih. tetesannya lembut mengajakku untuk duduk di teras bersanding teh hangat tak terlalu pahit.

aku merindu hujan yang tak membuat banjir, yang tak merusak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline