Lihat ke Halaman Asli

Paska Proses Pemilu Beras Mahal, Dampak Dirasakan Hingga Petani Padi

Diperbarui: 6 Maret 2024   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"republika.go.id"

Perhelatan pemilu menjadi satu daya tarik kuat bagi masyarakat Indonesia. Perhelatan beberapa bulan tahapan pemilu kebelakang mengakibatkan beberapa aspek isue teralihkan, salah - satunya terkait persoalan pangan. dimana hari ini masyarakat kecil menjerit soal harga beras di desa diharga Rp.17.000,-.

Pangan menjadi wilayah yang sangat fundamental dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. dimulai dari kalangan orang yang bermukim di perkotaan dengan keseharian bukan petani, hingga masyarakat desa yang statusnya sebagai petani. ini terlepas dari kesalahan siapa entah faktor alam akibat musim kemarau yang lumayan panjang, atau persoalan sistem yang di ciptakan oleh kalangan elit.

efek dari hal ini terjadi krisis, dimana baisanya petani desa memberikan suplay beras ke wilayah kota, namaun, kini akan sangat sulit untuk melakukan itu, karena baru saja masa tanam setelah musim penghujan tiba, stok beras hanya cukup untuk satu bulan. lantas darimana memenuhi kebutuhan beras di daerah perkotaan.

mencoba melakukan analisis dangkal terkait siklus yang dialami petani baru baru ini. dimana masa panen sebelum kemarau melanda, para tengkulak membeli harga beras dengan nominal yang sangat tinggi dari musim sebelumnya. kisaran 700.000 hingga 900.000 perkuintal. dimana biasanya hanya diangka 400.000 di beli tengkulak dari petani di desa. sehingga tidak sedikit petani lebih memilih menjaual padi daripada menyimp stok untuk antisipasi.

cukup kebetulan memang ketika posisi kritis beras di para petani, turun bantuan beras ke pelosok dengan jalur pemerintah. dilihat dari kasat mata pemerintah memberi solusi dari kerisis beras ini. namun disisi lain apakah ini menjadi slolusi dari hal tersebut karena tidak merata dan ada beberapa yang tidak tepa sasaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline