Lihat ke Halaman Asli

Teringat Simbah

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kafanmu mungkin lusuh, dan jasad

jadi satu dengan lahat. apa yang sisa?

aku mau nangis dalam sepi.

mengingatmu adalah mengubur kesedihan

dalam-dalam, ketiadaan

yang selalu jadi beban.

bulan-bulan lewat, simbah.

aku tak bisa hidup setulus penistaanmu

pada segala yang fana. lelah

kurampungkan sepi malam ini, mengingatmu

dalam runduk doa-doa dan sebagainya dan, esok

aku membelenggu tubuh juga jiwa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline