kafanmu mungkin lusuh, dan jasad
jadi satu dengan lahat. apa yang sisa?
aku mau nangis dalam sepi.
mengingatmu adalah mengubur kesedihan
dalam-dalam, ketiadaan
yang selalu jadi beban.
bulan-bulan lewat, simbah.aku tak bisa hidup setulus penistaanmu
pada segala yang fana. lelah
kurampungkan sepi malam ini, mengingatmu
dalam runduk doa-doa dan sebagainya dan, esok
aku membelenggu tubuh juga jiwa