Lihat ke Halaman Asli

Menunggumu

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menunggumu adalah menghitung tanggal-tanggal

pada kalender usang. kubiarkan matahari timbul

dan tenggelam sendirian, tanpa nafas pagi

atau bias senja di kaca jendela. semesta

lagi saling bermusuhan.

dan musim, aku tak mau ngobrol soal musim. ada jarak

di antara deras hujan dan semilir angin. ada kelakar

dari masa lalu yang melulu mampir, di mana tepian kemarau,

rintih cabang-cabang ranggas atau ratus cucakrawa

membisikkan kerinduan

yang leleh pada cangkir kaca

gerimis pertama.


september sudah pertengahan, kapan

kau pulang?

//17092011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline