Lihat ke Halaman Asli

Solagracia ValentinaM

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Harapan Penerima Bantuan: Bantuan Turun Secara Berkala, Warga Dapat Terbantu

Diperbarui: 13 Agustus 2022   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semester genap tahun akademik 2021/2022 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilaksanakan mulai dari tanggal 11 Juli tahun 2022 s/d 10 Agustus tahun 2022 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah pada semester genap.

 LPPM UPI merupakan sarana dalam pelaksana akademik dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan sarana belajar bagi mahasiswa yang dapat dilaksanakan secara langsung kepada warga dan masyarakat di setiap domisili tempat KKN diadakan oleh mahasiswanya.

Program Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh UPI mengusung tema "Kuliah Kerja Nyata Tematik Pemberdaya Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" dilakukan secara berkelompok sesuai dengan domisili para mahasiswa, dikarenakan KKN Tematik UPI tahun 2022 masih dilaksanakan secara daring. adapun tema program yang diberikan untuk kelompok 138, yaitu Desa Tanpa Kemiskinan dengan sub kegiatan keluarga miskin penerima bantuan sosial. Kelompok kecil 138 yang terdiri dari 6 anggota melakukan kegiatan di Desa Pangadegan, Kec. Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kelompok kecil 138 melakukan kegiatan sesuai sub tema yang telah ditetapkan kelompok. sasaran kegiatan yang difokuskan adalah bantuan subsidi pemerintah berupa dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada beberapa warga Desa Pangadegan yang terdampak secara perkonomiannya karena pandemi covid19. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan penyuluhan serta melakukan wawancara terhadap data warga Desa Pangadegan penerima bantuan BLT. 

dokpri

Namun saat kami menemui dan mewawancarai warga Desa Pangadegan penerima dana subsidi pemerintah terkhususnya dana bantuan BLT, kendala dan masalah yang terdapat di Desa Pangadegan dalam program Bantuan tersebut, yaitu masih banyaknya warga yang kurang mengetahui beberapa informasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh warga. Bahkan banyak warga, baik yang belum pernah menerima maupun yang sudah menerima, karena tidak terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang diakibatkan kurangnya edukasi terhadap cara maupun persyaratan dalam pendaftaran dana bantuan sosial yang diadakan pemerintah. Beberapa warga yang terbantupun sangat ingin mengetahui informasi terkait dana bantuan sosial yang pemerintah adakan kapan akan terun kembali. 

Dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan kelompok kami, menurut kami melalui wawancara bahwa banyak sekali warga yang perekonomiannya sangat terbantu baik untuk terpenuhinya kehidupan sehari-hari, membantu pembarayan utilitas (listri/air), membantu biaya pendidikan anaknya dan ada juga yang sangat terbantu dalam penambahan modal usahanya. 

Kami memberi saran serta menyampaikan beberapa harapan warga Desa Pangadegan, agar dapat dijalani dengan baik dengan adanya informasi-informasi yang tersampaikan langsung kepada setiap warga dimana setiap staff/pekerja di kantor Desa maupun pengurus RT/RW dapat melakukan pendataan yang lebih teliti dan akurat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dikarenakan masih banyaknya warga yang tidak mengetahuinya terkait informasi bantuan sosial yang diadakan pemerintah. Sehinggat warga Desa Pangadegan terbanatu secara merata dan tepat sasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline