Lihat ke Halaman Asli

Sofyan Utiarahman

Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Seandainya Virus Corona Tidak Ada

Diperbarui: 11 Mei 2022   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para guru dan TK selesai meeting. Foto: Dokpri

Dampak virus Covid-19 tidak semua negatif. Ada yang berdampak positif. Salah satu dampak positif yang dirasakan di seluruh pelosok negeri adalah dampak digital. Sejalan dengan era industri 4.0 yang menempatkan digitalisasi sebagai ikon utamanya, saat ini dampak tersebut sangat terasa di sektor pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.

Akses untuk melaksanakan rapat secara tatap muka bisa dilaksanakan meskipun kita tidak bertatap muka. Sejak Covid-19 merebak di dunia, webinar atau sejenisnya menjadi bagian dari rutinitas kegiatan. Banyak sekali program yang ditawarkan, baik oleh instansi pemerintah, dunia usaha, maupun NGO. Kita harus pandai mengatur waktu agar kegiatan-kegiatan webinar tersebut dapat diikuti. Jangan lupa pula membuat catatan jadwal pelaksanaan pada notes, sebagai pengingat bagi kita.

Hari ini saya mengalami dampak positif tersebut. Saya telah berjanji dengan guru-guru di sekolah untuk mengadakan rapat pembahasan Ujian Sekolah, penamatan siswa kelas enam, dan Penilaian Akhir Tahun. Saya menyampaikan rapat dilaksanakan pukul 12.15. Pada hari yang bersamaan, saya harus menyelesaikan tugas yang mengharuskan diselesaikan. Tempatnya di Kota Gorontalo. Jarak kota Gorontalo dengan tempat tugas saya kurang lebih seratus dua puluh kilometer. Hal tersebut menyebabkan saya harus minta izin kepada Bapak Kepala Dinas Dikpora tidak masuk sekolah. Permohonan tersebut saya sampaikan melalui pesan watssapp kepada guru-guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Pukul 06.00 berangkat ke kota Gorontalo.

Teman-teman guru bertanya apakah rapat jadi dilaksanakan, sebab saya sedang berada di luar kabupaten tempat saya bertugas. Saya memastikan, jadi. Saya berasumsi, bahwa waktu yang akan saya gunakan menyelesaikan urusan di Kota Gorontalo selesai dalam dua jam. Artinya, saya tiba pukul 08.00, dan urusan saya selesai pukul 10.00 dan berniat langsung meluncur ke Tilamuta Kabupaten Boalemo. Perkiraan perjalanan membutuhkan waktu dua jam, sehingga saya bisa mengadakan rapat tatap muka dengan guru dan tenaga kependidikan di sekolah.

Ternyata, rencana saya tidak sesuai dengan rencana Allah. Urusan saya selesai pukul 11.00. Saya tidak mungkin meuncur ke Tilamuta dalam waktu satu jam. Saya mengambil keputusan, melaksanakan rapat melalui tatap maya. Segera saya membuat link Gmeet dan membagikannya kepada guru dan tenaga kependidikan. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Keputusan strategis disepakati bersama dan perencanaan tercapai.

Saya membayangkan, seandainya fasilitas pertemuan tatap maya tidak tersedia, maka akan berdampak psikologis kepada diri saya sendiri. Saya telah membuat janji namun tidak menepatinya. Terbayang, dampak negatif pembelajaran kepemimpinan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang saya pimpin.

Proses meeting. Menyepakati keputusan strategis. Foto: Dokpri

Saya meyakini, pemikiran pada pemilik aplikasi zoom meeting, google meeting dan sejenisnya adalah inspirasi dari dampak Covid-19. Virus corona tidak selalu berdampak negatif. Ada juga dampak positif. Dalam konteks keyakinan agama, Li kulli syai'in bil hikmah. Setiap segala sesuatu ada hikmahnya. Dan hikmah dari timbulnya Covid-19 ini adalah terciptanya aplikasi tatap maya.

Semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi para kepala sekolah dan pembaca. Meskipun kita tidak berada di sekolah, kita bisa melaksanakan program kegiatan yang sudah direncanakan. Melalui inspirasi dan strategi kita sendiri.

Jadilah bagian dari barisan perubahan. Salam tergerak, bergerak, penggerak, dan menggerakkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline