Kepada Sang Guru Puisi,
Mentari saksi abadi kala tatapan kita berdua bersua
dari duarimba yang belum pernah salingkenalsapa
di sana
di belakang meja tulis berbidang tarahrata
mengulum lesung pipit menghantar seluruh makna
tergambar abadi paras-paras melontarkan aura memesona,
Kau kawinkan lektur kertas tebal itu ke atas tanganku
berhasrat kurasi dalam tilikan mahkota ilmu
menguak palung hati yang bermahkota cinta takpernahlayu
bolamata bulat serasa panah melesat laju