- Advokasi Kurikulum Merdeka
Dalam rangka memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar, Direktorat Jenderal Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menyelenggarakan Kegiatan Advokasi Implementasi Merdeka Belajar untuk provinsi yang berada di wilayah Regional V.
Kegiatan tersebut diikuti oleh utusan kepala sekolah dan pengawas sekolah dari Provinsi: Bengkulu. Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kegiatan yang diikuti oleh 242 peserta tersebut direncanakan akan berlangsung selama empat hari, mulai hari Selasa, 19 April 2022 sampai dengan hari Jumat, 22 April 2022 bertempat di Hotel Novotel Tangerang Jl. Jenderal Sudirman No.1 Kota Tangerang, Banten.
Materi yang akan disajikan dalam workshop pola 32 jam tersebut adalah:
- Kebijakan Direktorat Sekolah Dasar
- Kebijakan Kurikulum Merdeka
- Platform Merdeka Mengajar
- Tata Cara Pendaftaran Kurikulum Merdeka
- Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
- Capaian Pembelajaran
- Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Praktik
Dilansir dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mengatasi krisis pembelajaran, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, secara daring, Jumat (11/2).
Menteri Nadiem mengungkapkan, merujuk berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran. "Untuk literasi, learning loss ini setara dengan 6 bulan belajar. Untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar," ucap Menteri Nadiem. Namun, penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pademi Covid-19.
Bagaimana satuan pendidikan menerapkan kurikulum merdeka?
Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2022/2023, yaitu:
- Menerapkan beberapa bagian dari prinsip kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
- Satuan pendidikan mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
- Menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri perangkat ajar.
- Keunggulan menerapkan kurikulum merdeka.
Menurut Mas menteri, keunggulan menerapkan kurikulum merdeka adalah:
- Lebih sederhana dan mendalam. Kurikulum Merdeka akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompotensi peserta didik pada fasenya.
- Pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka. Pendidik (guru) akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Sedangkan peserta didik, tidak ada lagi program peminatan (untuk SMA).
- Sekolah lebih merdeka. Sekolah memiliki kewenangan dalam menerapkan kurikulum/pembelajaran sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolah dan kompetensi peserta didik.