Lihat ke Halaman Asli

Ahlus Sunnah yang Penyayang (Catatan Kecil Menjelang Pemilihan Presiden Indonesia 2014)

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1401669068137599428

Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hatta Rajasa
Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla

Para Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia tahun 2014, alhamdulillaah mereka semuanya muslim -ini yang zhahir, adapun yang tersembunyi adalah urusan mereka dengan Allah ta’ala-, maka saya ingin mendoakan, semoga Allah ta’ala senantiasa mencurahkan rahmat-Nya, kasih sayang-Nya kepada mereka semuanya.

Makna doa tersebut diterangkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah,

غفر الله لك ما مضى من ذنوبك، ووفقك بالمغفرة فالمغفرة لما مضى من الذنوب، والرحمة والتوفيق للخير والسلامة من الذنوب في المستقبل

“Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepadamu artinya semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu, dan memberikan taufiq kepadamu untuk meraih ampunan, maka ampunan di sini untuk dosa yang telah berlalu. Dan memcurahkan rahmat serta taufiq kepadamu untuk melakukan kebaikan dan selamat dari dosa-dosa di masa yang akan datang.” [Syarhu Tsalatsatil Ushul, hal. 19]

Barangkali, ini saja yang mampu saya berikan untuk mereka, dengan suatu harapan, jika Allah ta’ala mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka, akan menjadi kebaikan bagi orang banyak, sama saja apakah mereka terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden atau tidak.

Adapun menjelek-jelekan atau mendoakan kejelekan untuk mereka maka minimal ada dua mafsadat:

1) Menyebabkan mereka semakin jauh, bahkan membenci dakwah Ahlus Sunnah (jika pelakunya Ahlus Sunnah apalagi para da’inya), terlebih lagi mereka adalah calon penguasa yang masing-masing berpotensi untuk menjadi penguasa, sepatutnya bagi Ahlus Sunnah untuk membangun hubungan yang baik. Andaikan tidak jadi penguasa pun kita tetap berkewajiban mendakwahi mereka.

Nabi kita yang mulia, Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam berdakwah dengan sifat kasih sayang dan kelembutan. Dan beliau dibekali dengan wahyu dan mukjizat, namun andaikan beliau bersikap keras lagi kasar maka manusia akan lari dari dakwah beliau.

Allah ta’ala berfirman,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline