Lihat ke Halaman Asli

M Sofyan Ansar

My job My adventure

Fatkau Joun (Batu dan Kayu Ujung) Hamparan Surga di Kepulauan Sula

Diperbarui: 10 Juli 2020   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampar pasir putih di Tanjung Waka sepanjang tujuh kilometer (dokpri)

Dari Timur Indonesia tepatnya berada di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Desa itu bernama "Fatkaujoun" sangat populer bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Desa Fatkaujoun memiliki berbagai Destinasi Wisata, diantaranya adalah Tanjung Waka.

Di Tanjung Waka, pemerintah setempat telah menggelar sebuah Festival yang bernama "Festival Tanjung Waka". Festival ini telah diselenggarakan pada dua tahun terahir. Tanjung Waka memiliki hamparan pasir putih sepanjang tujuh kilometer dengan potensi alam yang luar biasa mempesona serta masih sangat terjaga alamnya.

Desa Fatkaujoun juga mempunyai destinasi Air Terjun dengan ketinggian mencapai lima meter. Air terjun tersebut berada persis dipinggir pantai Desa fatkaujoun yang hanya berjarak empat meter dari bibir pantai. Aliran air terjunnya sangat bersih, segar dan dingin. Air terjun ini sangat pas di jadikan air bilasan setelah selesai mandi di air laut dan juga bisa dijadikan air minum untuk pengunjung yang sedang camping di pantai ini.

Air terjun yang hanya berjarak empat meter dari bibir pantai (dokpri)

Destinasi ini selalu dijadikan tempat untuk camping bagi traveler yang ingin bermalam di Desa ini, walaupun di pantai ini terdapat homestay yang di sediakan warga setempat, tapi kebanyakan pengunjung lebih memilih bercamp agar bisa menikmati lembutnya pasir putih dan desirnya suara ombak serta menikmati indahnya sinar terang bulan di malam hari. Di pantai ini, kalian juga bisa menjumpai penyu yang sedang bertelur.

Camping adalah salah satu aktifitas yang seru di pantai ini (dokpri)

Akses ke Desa Fatkaujoun, bisa di akses dari Kota Sanana menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh kurang lebih satu setengah jam. Bagi para treveler yang mau ke sini, tersedia transportasi umum roda empat. Transportasi ini berupa mobil bak terbuka yang memiliki tempat duduk dibelakangnya dan agak sedikit berbeda dari transportasi pada umumnya.

Masyarakat Kepulauan Sula menamakan kenadaraan ini dengan sebutan "Gemkaobrend" artinya yang naik kendaraan ini harus berpegangan sekencang-kencangnya. Tarif angkutan Gemkaobrend juga sangat murah, hanya dua puluh ribu rupiah dari Kota Sanana ke Desa Fatkhajoun.

Penyu yang sedang bertelur dipl pantai Tajung Waka (dokpri)

Gimana sobat wisata, tertarik untuk mengunjungi Desa ini? Ayo datang dan nikmati pesona alamnya dan keramahtamahan masyarakat Desanya.

Masyarakat Kepulauan Sula menyebut transportasi ini dengan sebutan Gemkaobrend (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline