Kata "Pesantren" merupakan sebuah kata yang sudah banyak di kenal dan juga sering beriringan dengan kata " Pondok ".
Mulanya, pesantren merupakan sebuah tempat yang menaungi segala macam pendidikan yang berbasis islami. Namun tidak hanya itu saja, ternyata pesantren juga sangat di kenal sebagai tempat yang melahirkan para calon generasi Multitalenta. Kenapa tidak? Banyak pesantren-pesantren yang sudah membuktikan kepada publik dari hasil godokannya mengenai berbagai macam pendidikan sehingga banyak menumbuhkan bibit-bibit generasi yang jenius dan mampu berperan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu, saat ini pesantren merupakan wadah yang menempati urutan terpenting dalam menumbuhkan dan menjaga generasi yang semakin frontal berubah karena pengkikisan akhlak dan moral.
Sasaran-sasaran dominan dari pembantaian moral saat ini adalah para calon generasi yang sengaja terancam dirusak dengan berbagai macam penawaran dan iklan semata untuk tidak lebih memilih kehidupan yang notabene versi kurungan atau banyak menyebutnya dengan istilah penjara suci. Padahal pesantren merupakan wadah global yang mampu menampung semua kalangan dan lapisan masyarakat yang mempunyai cita cita untuk melahirkan generasi yang intelektual.
Namun karena kecaman dan gangguan yang banyak disebarkan mengakibatkan para calon generasi enggan menempatkan dirinya berada di pesantren dan lebih memilih hidup di alam bebas. Apa saja gangguannya? Jelas banyak, seperti sosial media, game dsb. Hal tersebut saat ini adalah pegangan terpenting bagi anak muda yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupannya dan hal tersebut tidak bisa di akses di pesantren secara terus-menerus layaknya hidup di alam bebas. Namun perlu di ketahui karena hal tersebut juga ancaman kepada mereka karena tidak memiliki pengetahuan sehingga menyebabkan penyalahgunaan.
Oleh karena itu, dalam menumbuhkan dan memberikan edukasi yang aman dan baik saat ini adalah kehidupan pesantren sebagai wadahnya untuk melahirkan para calon generasi yang intelektual dan bermental profesional.
Sofyan Abd. Karim
Mahasiswa PAI IAI Al-Qodiri Jember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H