Tragedi Itaewon yang merenggut seratus jiwa lebih itu bukan kejadian baru. Massa yang panik, berdesakan, kehabisan napas adalah situasi yang timbul akibat kerumunan tak terkendali. Awal Oktober lalu di Kanjuruhan ribuan orang terjebak di dalam stadion yang terkunci pintu keluarnya dan ada gas air mata. Jauh sebelumnya tragedi terjadi pada jamaah haji. Masih banyak lagi.
Pada awal 2000an saya sering nribun atau nonton bola di tribun. Sebagian besar bersama puluhan ribu orang. Apalagi dalam big match seperti Persebaya vs Arema. Pernah penonton sampai meluber hanya kurang dua meter dari garis lapangan Tambaksari. Sejauh pengalaman saya situasinya aman. Massa punya naluri dan logikanya sendiri untuk membuat situasinya aman. Hanya butuh sedikit komando mungkin.
Orang-orang yang terbiasa mengunjungi stadiun atau menonton konser cenderung memiliki naluri safety lebih baik. Dalam situasi tersebut di atas kepanikanlah yang merusak zona aman kerumunan. Ketakutan yang berlebihan dalam situasi krisis sangat mudah menyebar. Jadi orang-orang panik inilah yang harus diatasi terlebih dulu.
Namun tentu saja kenyataan di lapangan tak selalu berjalan seperti teori. Yang bisa dilakukan adalah menilai situasi sebelum kita mendatangi suatu kerumunan. Apakah situasinya cukup kita kenali? Adakah orang-orang di dalam kerumunan itu yang kita kenal? Keberadaan aparat atau staf keamanan? Secara naluriah kita sebenarnya bisa mengukur tingkat keamanan dan kenyamanan suatu kerumunan.
Orang yang datang bersama kita juga berpengaruh. Ketika membawa anak-anak atau lansia kewaspadaan perlu ditingkatkan lagi. Bahkan keselamatan kita bukan lagi prioritas dibandingkan mereka yang kita bawa. Pertimbangkan bantuan-bantuan yang bisa kita dapatkan jika sesuatu berjalan tak terkendali.
Kerumunan adalah situasi sosial yang menyenangkan. Mengenali zona amannya dan mempertimbangkan jalur evakuasi untul keadaan darurat wajib dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H