Lihat ke Halaman Asli

Tuhan, Aku Harus Bagaimana?

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan .
Aku milik-Mu .
Secuil debu tiada nyata.
Dengan setiap hela nafas kuasa-Mu.
Apa dayaku ?
Berharap pun aku tak lagi mampu.
Hanya seonggok jasad tanpa upaya.
Kuingat, saat terakhir kali mengemis kepada-Mu.
Engkau hanya tersenyum dikejauhan sana.
Tanpa kudapati apapun tentunya.
Aku tidak sedang menantang-Mu.
Aku juga tidak memuntahkan keyakinanku.
Apalagi meragukanMu.
Dan, Siapa aku yang berani-beraninya menggugat-Mu ?
Sebenarnya tak banyak mauku.
Aku tidak menginginkan ini ataupun itu.
Cukup sebuah warna dalam semua kesemuan ini.
Aku bosan menjadi sosok usang yang buta tau arah.
Otakku tak lagi mampu menerka sirat-Mu
Apa yang harus kulakukan ?
Disana salah, lantas disini tersesat tiada beda.
Biarlah mereka bahagia atas kuasa-Mu.
Dan aku masih tersesat ketika mencari-Mu
Apakah aku hina ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline