Lihat ke Halaman Asli

Filsafat Pendidikan Progresifisme dan Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 6 Mei 2020   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb.

Segala puji bagi Allah yang senantiasa telah memberikan kita semua kesehatan di tengah-tengah pandemi wabah virus covid-19 ini.

halloooo guys, kembali lagi dengan artikel saya.. disini saya akan menjelaskan tentang filsafat pendidikan progresivisme beserta tokoh-tokohnya.

yang pertama, saya akan menjelaskan tentang pengertian atau definisi filsafat pendidikan progresivisme. Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918, aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang terdapat di masa kini kemungkinan tidak benar di masa yang akan mendatang. pendidikan harus berpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. progresivisme mempuanyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri. oleh karna itu kemajuan atau progres ini menjadi sebuah stetmen progresivisme maka, beberapa ilmu pengetahuan yang mampu menumbhkan kemajuan dipandang merupakan bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu psikologi, antropologi, dan ilmu-ilmu alam. 

itulah sedikit paparan mengenai pengertian atau definisi dari filsafat pendidikan progresivisme. selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang tokoh-tokoh filafat progresivisme. 

yang pertama William Jams. ia seorang psikolog dan seorang filosof yang sangat populer atau terkenal. dan ajarannya demikian pula kepribadiannya, sangat berpengaruh pada pada negara eropa dan amerika. meskipun demikian, ia sangat pandai berceramah dibidang filsafat juga terkenal sebagai pendiri pragmatisme. ia meyakinkan bahwa otak atau pikiran seperti juga aspek dari esistensi organik mempunyai nilai kelanjutan hidup. dan dia menegaskan bahwa, agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagaimana mata pelajaran pokok dari pengetahuan alam. jadi, jams menolong umtuk untuk membebaskan ilmu jiwa.

yang kedua, john deway. ia adalah seorang profesor di salah satu universitas di colombia, amerika. teori ini tentang sekolah adlah progresisme yang lebih menekankan pada anak didik, dan minatnya dari mata pelajaran sendiri. progresifisme menyiapkan anak masa kini dari pada masa depan yangmasih belum jelas.

Seperti yang diungkapkan dewa dalam bukunya. bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan dtang. deway mengembangkan progmativisme dalam bentuknya yang orisilir tapi meskipun demikian, namanya sering pula dihubungkan terutama sering kali versi pemikiran disebut instrumentalisme adapun ide filsafatnya yang utama berkisar dalam guna dengan problematikaa pendidikan 

yang ketiga yaitu, Hans Vaihinger. ia berpandangan bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis persesuaian dengan objeknya tidak mungkin dibuktikan. satu-satunya ukuran bagu berfikir ialah guna hanya dalam bahasa yunani pragma. dengan objek nya tidak mungkin di buktikan. satu-satunya dalam berfikir ialah hanya dalam bahasa yunani pragma. untuk mengatasi kejadian-kejadian segala pengertisn itu sebenarnya buatan semtemata mata. jika pengertian itu berguna untuk mnguasai dunia bolehlah dianggap benar. asal orang tau saja bahwa kebenaran itu tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.

itulah pemikiran dari para tokoh filsafat pendidikan progresivisme, mungkin jika ada yang mau menambahi atau mengoreksi bisa berkomentar di bawah kolom artikel ini. mungkin sekian dari penjelasan saya, semoga kita semua selalu diberi kesehatan. dan semangat menjalankan ibadah puasa.

wassalamualaikum wr wb.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline