Lihat ke Halaman Asli

Pengertian Filsafat Idealisme dan Filosofi Tokoh-tokoh Idealisme

Diperbarui: 2 April 2020   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Disini saya akan menjelaskan tentang pengertian filsafat idealisme terlebih dahulu. Jadi, filsafat pendidikan idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide, semua bentuk realita adalah menifentasi dalam ide, karna penadangannya yang idealis itulah idealisme. Sering disebut sebagai lawan realisme, tetapi aliran ini justru secara tertinggi, secara logika, antara realisme dan idealisme tidak bisa di pertentangkan. Idealisme menganggap bahwa yang kongkrit hanyalah bayang-bayang yang terdapat dalam akal pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebut dengan ide atau gagasan. Sesorang realisme tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, dengan kata lain suatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diinderakan. Bisa diterima oleh panca indera. 

Dalam konteks pendidikan, paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi secara kelembagaan institusional. Maka pendidikan akan dicdominasi oleh fakultas dan jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan. Metode-metode yang digunakan aliran-aliran idealisme adalah metode dealitik syarat dengan pemikiran perenungan dialog, dan lain-lain.

Filosofi tokoh-tokoh filsafat idealisme.

Yang pertama adalah Plato, menurutmya cita adalah gambaran asliyang semata mata bersifat rohani dan jiwa terletak di gambaran asli dan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Dan pada dasarnya sesuatu itu dapat dipikirkan oleh akal dan yang berkaitan juga dengan ide atau gagasan. Plato mengemukakakan bahwa dunia ini tetap dan jenisnya itu satu. Sedangkan ide tettinggi adalah kebaikan.

Yang kedua adalah Emanuel, ia menyebut filsafat idealisme krtits, dimana paham ini menyatakan bahwa pengalaman laangsung yang kita peroleh tidak dianggap pemiliknya sendiri. Melainlan ruang dan waktu adalah intuisi kita. Menurutnya, pengetahuan yang sebenarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indera.

Yang ketiga adalah Pascal, kesimpulan dari pemikiran tentang filsafat idealisme pascal adalah menggunakan akal, dan hati. Karena, keduanya saling berlaitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline