Lihat ke Halaman Asli

Sofi Mahfudz

Penulis Amatir

Meski Puasa dan Corona, Tidak Ada Alasan Malas Berolahraga

Diperbarui: 10 Mei 2020   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Keponakan, partner olahraga. Dokpri)

Sebelum Corona

Saat virus Corona belum datang, saya sering ke stadion Chanda Bhirawa Pare Kediri. Berjarak sekitar 7 km dari rumah. Untuk berolahraga.

Saya biasa ke sana jam 5.30 pagi. Jogging bersama pengunjung lain yang juga olahraga mengelilingi lapangan stadion.

Sejak Corona datang dan Pare sempat dimasukkan dalam zona merah, sejak itu pula saya sudah tidak pernah ke stadion lagi.

Sebagai gantinya, saya olahraga di rumah. Kadang cukup jalan santai saja. Dengan HP di tangan dan aplikasi Pedometer diaktifkan. Untuk memantau sudah berapa langkah kaki saya. 

Bersama keponakan, kami saling sounding untuk olahraga muter mbale (Mengelilingi ruang tamu). Sambil memantau jumlah langkah kaki lewat Pedometer masing-masing.

Jika mood sedang bagus alias sedang bersemangat, saya melakukan circuit training.

Circuit Training (Sumber: thevarsity.ca)

Efek Olahraga

Saya merasa, kondisi badan yang sering olahraga dengan badan yang jarang dibuat olahraga sangat terasa berbedanya.

Saat rajin olahraga, badan saya terasa lebih bugar. Sebaliknya, jika lama tidak olahraga, badan jadi tidak bugar. Nglentruk saja bawaannya. Alias tidak bersemangat.

Olahraga Saat Puasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline