Era baru menuntut dan memaksa semua dari kita untuk ber" Meteformasa" menyambut tatanan baru dengan segala konsekwensinya, semuanya tanpa terkecuali tidak terbatas dari struktur sosial mana berasal semua harus siap, Era baru menuntut semua bidang labih terkonsentrasi untuk melaksanakan kerja dan kinerjanya secara online.
Efeknya adalah penguasan teknologi menjadi barang wajib, karenanya era ini adalah era digitalisasi oleh karenanya di akui atau tidak Era ini sebetulnya eranya kaum milenial. Namun demikian problematikanya adalah sejauh mana kaum milenial mau memanfaatkan penguasan teknologi baru untuk menunjukkan eksistensi dirinya, tentu semua tergantung dari keinginan dan mindset terhadap pemanfaatan teknologi di era digitalisasi.
Ketika Justifikasi di semat kan pada kaum milinial bahwa kaum milinial adalah kaum yang saatnya hanya konsentrasi mencari ilmu, dan mencari kerja semata , maka stigma ini ternyata tidak memeliki pambenaran absolut , pada kenyatannya sekarang di era New Normal menjamurnya bisnis- bisnis yang berkembang di tengah- tengah masyarakat banyak di kelola oleh kaum melinial. Artinya kaum melinial dengan segala kemampuan penguasaan teknologi mampu memanfaatkan media - media yang tersaji di eranya tanpa melalaikan kewajibannya.
Artinya dimasa- masa akan datang apabila ini terkelola dengan baik dan dapat dukungan dari Negara maka persepsi banyak kalangan bahwa kaum melinial akan menjadi beban keEkonomian bangsa menjadi berbanding terbalik , sebab sebenarnya dari mulai awal ini kontribusi yang akan di sumbangkan kaum milinial saat ini telah begitu tampak untuk ketahanan ekonomi di masa mendatang.
Maka edukasi dan pendampingan oleh" negara" secara terus menerus mesti di lakukan karena menyangkut kebijakan- kebijakan Negara yang terkadang sebagaian kaum melinial juga belum sepenuhnya memahami apakah yang terjadi adanya perubahan- perubahan hari ini adalah impact dari kebijakan pusat atau daerah, di sini barang kali perlunya kaum milinial juga harus mulai melek politik di samping sudah mulai melek di bidang ekonomi dan bisnis.
Oleh karenanya sangat penting juga kiranya kaum milinial juga memahami tentang suksesi kepemimpinan di daerah. Because, di sadari tau tidak kita ini kaum melinial adalah bonus Demografi yang sangata besar dan potensial buat negara untuk membawa negeri ini di Era kemajuan di Era mendatang .
OLeh karennya sebagai anak jaman now kita harus memulai dari era sekarang untuk merekonstruksi pemikiran- pemikiran brutal politik yang berkembang di tengah- tengah kita seperti terjadinya politik dagang sapi "wani piro ono piro" seakan adalah barang sah yang bisa di maklumi yang sesungguhanya mereduksi arti dan nilai - nilai demokrssi yang memiliki nilai luhur demi terwujudnya pemimpin yang amanah adan tangguang jawab bebas dari Lebel korup karena di pilih berdasarkan hati nurani bukan karena pemilih terpengaruh oleh transaksi politik yang menodai cita-cita luhur dari sebuah perhelatan demokrasi.
Hasil surve LIPI tahun 2019 calon pemilih pemula yang terkenal dengan istilah anak jaman now mencapai angka 35-40 persen(tirto id) artinya kita kaum melinial bisa jadi potensi yang sangat signifikan dalam setiap perhelatan Demokrasi baik bersekala Nasional maupun Lokal maka tidak ada salahnya kalau kita anak melenial ikut serta berdiskusi dan meramaikan di dalam prosesi perhelatan demokrasi yang akan di laksanakan di beberapa daerah, apalagi di Era new Normal sistem yang akan di lakukan lebih banyak menggunakan media- media sosial yang berbasis teknologi digital maka ini adalah era kita , dengan catatan tentunya sepaham kita hindari Hoax
maka sepakatlah Anak jaman now adalah selalu berfikir kritis logis dan rasionalistis
"Zikir Fikir Amal Sholeh"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H