,
Wahai korona makhluk mesteri yang penuh makna
korona melanda dunia bak makhluk yang tak teraba
makhluk yang menjadi perdebatan dan sepekulasi berbagai ahli dunia
sampai engkau jadi perdebatan apakah engkau sosok makhluk biasa
atau engkau buatan manusia merujuk pada teori konspirasi dunia
yang mana sehingganya banyak para ahli memperdebatkannya
entahlah hanya engkaulah korona yang mampu menjawabnya ???????
Sejak merebaknya corona yang lebih familiyier di sebut covid -19 di bumi Nusantara negeri yang semula aman dan damai seketika wajah negeri ini berubah seakan menjadi area kekhawatiran.
pada akhirnya Korona juga melanda kampung halamanku, semula ketika kami datang dari kampung rantau tempat kami menuntut ilmu "Bumi Battiwakalku tercinta masih terkatagori "Zona green area" maka doaku saat itu dan mungkin juga doa semua orang penduduk di bumi battiwakal ini jangan lah engkau datang , tapi ternyata engkau datang juga yang pertama engkau lewat klaster Gowa. Seiring kedatanganmu maka protokol yang telah di tetapkan oleh Pemerintah pusat harus juga di laksanakan di kampung halamanku ini , apalagi hari demi hari terus engkau menambah daya jangkitmu sampai hari ini sudah 19 positif engkau bersarang di induk semangmu , belum lagi pagi ini ada informasi yang beredar di berbagai jejaring media sosial "wattsap group" engkau telah di deteksi lewat hasil rapid tes adalagi 6 orang yang di nyatakan positif , tapi mudah --mudahan positif Rapit Negatiflah saat tes swab, tentu itulah doaku pada Tuhanku.
Namun apa boleh di kata mengatasi dan mengelolamu ternyata bukan seperti selogan yang sering aku dengar dan aku baca yaitu "Mengatasi Masalah Tanpa Masalah" ternyata korona ini sebaliknya, mengatasi atas dampak yang di timbulkan justru "Mengatasi masalah Menimbulkan Masalah".