Lihat ke Halaman Asli

Sofie Maritza

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang

Menghadapi Kampanye Pilkada Serentak Mojokerto di Masa Pandemi

Diperbarui: 3 Desember 2020   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Kampanye sudah tak asing lagi bila peserta atau calon Pilkada berbondong-bondong menuju masyarakat desa untuk memperkenalkan dirinya sebagai calon pilkada dan untuk menggalang dukungan dari masyarakat. Tak lain halnya di Mojokerto, Jawa Timur.

Pilkada Kabupaten Mojokerto 2020 terdiri dari tiga pasangan calon (paslon) kepala Daerah. Antara lain, paslon nomor urut 1 Ikfina Fahmawati -- Muhammad Al Barra, paslon nomor urut 2 Yoko Priyono -- Choirun Nisa, dan pasangan nomor urut 3 Pungkasiadi -- Titik Masudah.

Para paslon tak hanya menggalang dukungannya dengan cara tatap muka saja, tetapi dengan menggunakan metode, seperti lewat media sosial, alat kesehatan untuk mencegah persebaran covid -- 19 berupa masker & hand sanitizer, dan juga lewat billboard yang dipasang di pinggir jalanan.

Yang menjadi calon Bupati Mojokerto adalah Ikfina Fahmawati, Yoko Priyono, dan Pungkasiadi.

Ketiga calon kepala daerah tersebut melakukan kampanye tatap muka ke rumah warga -- warga area kabupaten Mojokerto atau mengadakan pertemuan yang dihadiri peserta/ masyarakat dengan jumlah terbatas.

Pasangan calon nomor urut 1, Muhammad Al -- Barra berkampanye di salah satu rumah warga yang terletak di Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto pada Selasa (6/10/2020) dan juga dihadiri puluhan pendukung. Mereka bersosialisasi di ruang depan teras rumah atau di halaman rumah salah satu warga tersebut.

Sebelum menyampaikan sebuah materi kepada warga, pasangan dari Ikfina Fahmawati ini menjelaskan betapa pentingnya penerapan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran covid -- 19 saat ini.

Calon wakil Bupati Mojokerto ini juga menyampaikan, bahwa kampanye pilkada 2020 ini tidak dapat dilakukan seperti kampanye pilkada pada tahun sebelumnya. Karena situasi masa pandemi tidak dianjurkan oleh pemerintah agar tidak ada kerumunan warga yang dapat menimbulkan penyebaran covid -- 19, oleh karena itu pada saat berkampanye, hanya dihadiri beberapa warga saja.

Dan setiap kampanye, Barra memastikan warga yang hadir untuk selalu memakai masker, cuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.

" Sejak awal kami berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan. Jadi siapa pun yang terlibat dalam kegiatan kampanye kami, harus disiplin mengikuti protokol kesehatan " kata Muhammad Al Barra, Selasa (6/10/2020).

Calon wakil bupati nomor urut 1 tersebut juga tidak ingin warganya terkena virus covid -- 19, maka dari itu Barra menyampaikan beberapa pesan penting, agar sepulang dari kampanye tersebut semua warga dalam kondisi sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline