Lihat ke Halaman Asli

Sofielubabah

mahasiswa

Pentingnya Pengembangan Bahasa Retoris dalam Dakwah: Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan

Diperbarui: 3 Juni 2024   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Syamsul Yakin
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dan Sofie Alya Lubabah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ada banyak aspek keberhasilan dakwah.

 Misalnya pemanfaatan teknologi dan ketelitian dalam memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah.

 Namun yang tidak kalah pentingnya dalam konteks praktis adalah pengembangan bahasa retoris dalam khotbah.

 Oleh karena itu, paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan retorika khotbah lisan dan tulisan.

 Penggunaan bahasa yang terstandarisasi, berbasis data, dan berbasis penelitian.

 Pertama, Anda harus menggunakan bahasa default.

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa Mandarin adalah kata bahasa Indonesia yang benar dan tepat.

 Forum resmi biasanya menggunakan bahasa default.

 Maksud saya di sini adalah bahwa bahasa asing dapat digunakan sebagai pengalih perhatian dalam komunikasi apa pun, baik lisan maupun tulisan.

 Tujuan Anda adalah menciptakan rasa percaya pada audiens Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline