Lihat ke Halaman Asli

Sofia Zelmar Iswandhani

Mahasiswi Universitas Tidar

Aksi Nyata Pendidikan, Mahasiswa KKN Untidar Lakukan Pendataan Anak Tidak Sekolah di Desa Sukosari, Bandongan

Diperbarui: 9 Agustus 2024   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Di abad ke-21 pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan masa depan masyarakat. Salah satunya sebagai persyaratan untuk mendaftar ke dunia kerja. Tidak sedikit perusahaan atau PT yang menentukan syarat bekerja minimal lulusan SMA/sederajat. Namun masyarakat acuh dalam hal tersebut dan seringkali menyelepekan pentingnya pendidikan. Masyarakat lebih memilih untuk bekerja dibandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka beranggapan bahwa bekerja lebih menjamin kelangsungan hidup mereka ketimbang harus meneruskan pendidikan yang tidak sedikit memakan biaya.

Dalam hal tersebut mahasiswa KKN Untidar melakukan aksi nyata dalam menyerukan pentingnya pendidikan khususnya wajib belajar 12 tahun. Mahasiswa KKN Untidar bersama Perangkat Desa Sukosari melakukan program kerja (PATS) Pendataan Anak Tidak Sekolah selama satu bulan lamanya. Program ini meliputi mendata anak tidak sekolah dan menyusun rencana aksi desa. Upaya ini dilakukan untuk memberikan kontribusi positif di dalam masyarakat dan mengetahui realitas sosial di Desa Sukosari.

Dokumentasi pribadi

Menurut data SIPBM tahun 2023 ATS di Desa Sukosari ditemukan sebanyak 1 anak di Dusun Gegeran. Kemudian data yang sudah ada direkonfirmasi ulang dan mahasiswa melakukan update data ATS yang belum terdaftar di SIPBM. Proses pendataan ATS dilakukan dengan meminta data jumlah penduduk ke Balai Desa Sukosari. Kemudian mahasiswa mendatangi setiap Kawil (Kepala Wilayah) di Desa Sukosari yang meliputi beberapa dusun, yaitu Gegeran,Tarudan, Sukran, Domban, Susangan, Kerbengan, Gatukan, Johon, Jaban, Salakan. Setelah melakukan pendataan di 10 dusun di Sukosari didapatkan data ATS sebagai berikut :

  • Dusun Gegeran/RW 04 sejumlah 1 anak
  • Domban RW 01 sejumlah 2 anak
  • Susangan RW 06 sejumlah 7 anak
  • Gatukan RW 08 sejumlah 1 anak

Penyebab anak tidak lanjut sekolah atau putus sekolah sangat bermacam -- macam. Dari informasi yang mahasiswa KKN Untidar dapatkan terdapat beberapa alasan, diantaranya disebabkan oleh faktor internal anak tidak mau sekolah, kemudian ada yang beralasan memilih bekerja daripada sekolah karena bekerja lebih menjamin hidup, ada yang sudah menikah di usia sekolah, dan yang terakhir terdapat anak penyandang disabilitas.

Mahasiswa KKN Untidar membuat rencana kebijakan dan aksi prioritas PATS, yaitu peningkatan sosialisasi dan perlindungan anak melalui pendampingan secara rutin, peningkatan sumber daya baik secara kualitas maupun kuantitas, meringankan beban biaya sekolah, dan monitoring pendidikan dan evaluasi secara berkala. Diharapkan rencana yang akan dilakukan oleh mahasiswa KKn ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan akses dan mutu Pendidikan di Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan. Sekaligus membuka jalan bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan di Tingkat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline