Dosen Pengampu :
- Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd.
- Tiara Iskandar Pratiwi, S.Pd.
Perkembangan ilmu teknologi melaju begitu cepat pada zaman ini.Berbagai teknologi dapat diakses lebih mudah menggunakan internet, sehingga tanpa disadari manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya.Satu diantaranya berkembangnya teknologi media bermain anak-anak berbasis internet yang disebut dengan game online.Pada zaman dahulu anak-anak mengenal permainan tradisional yang dimainkan bersama anak lainnya seperti congklak, petak umpet, lompat tali dll, sedangkan permainan yang saat ini disukai oleh anak-anak yang mudah dan lebih menarik seperti game online yang terdapat di gawai maupun komputer.Menurut Suplig (2017:178) mengatakan bahwa game online adalah suatu permainan yang berbasis pada jaringan internet di mana para pemain bisa bermain secara online dan dapat diakses oleh banyak orang dan bisa menggunakan komputer, laptop, smartphone, dan tablet.
Era digital juga membawa perubahan yang signifikan dalam cara siswa menghabiskan waktu luangnya,Aspek utama dari pengaruh digital ini adalah bermain game online sebagai hiburan di kalangan anak-anak dan remaja.Rata-rata usia anak-anak yang gemar bermain game online adalah usia 9-12 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar.Namun, seiring dengan popularitasnya memungkinkan akan berdampak pada akademik siswa yaitu perilaku malas belajar dan menunda pekerjaan tugas sekolah mereka atau yang disebut dengan perilaku prokrastinasi. Prokrastinasi merupakan perilaku menunda tugas-tugas yang berkaitan dengan tugas akademik yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang serta menghabiskan kegiatan tidak penting, sehingga menghambat penyelesaian tugas tersebut.Maka, muncullah pertanyaan tentang bagaimana game online dapat mempengaruhi penyelesaian tugas sekolah siswa.
Apakah tugas sekolah itu sangat penting?tentu penting, tugas sekolah siswa merupakan evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa atau pencapaian dalam pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dengan sistematis.Dengan demikian, pengaruh keterampilan kognitif siswa dengan game online sangat besar, sehingga mempengaruhi konteks akademik.Guru dapat mengorientasikan dan menyeimbangkan siswa agar tidak terlalu bergantung pada game online.Dampak negatif lainnya adalah siswa menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game online, menganggu tugas sekolah, sehingga menjadi kencanduan dengan game online.Selain itu, dapat mempengaruhi emosional siswa seperti perasaan stress dan cemas ketika mengerjakan tugas sekolah, dan terkadang mereka meluapkan emosi dengan melemparkan handphone mereka saat jaringan tidak stabil atau berbicara kasar dan kotor, serta siswa menjadi pembakang karena sering mengabaikan orang lain ketika berbicara dan hanya berfokus pada game online.Oleh karena itu, penting untuk memantau dampak emosional dari game online.Masa perkembangan pertumbuhan mereka pun terhambat karena mereka lebih sering tidur pagi dan tidak ada aktivitas lainnya melainkan duduk di depan komputer selama berjam-jam jelas berdampak buruk bagi tubuh.
Game online juga memberikan dampak positif, khususnya beberapa game online dapat mengembangkan keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, strategi dan koordinasi tangan-mata.. Permainan yang memerlukan pemecahan teka-teki atau perencanaan strategis dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir analitis dan kreatif.. melalui kompetisi dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi dan kepemimpinan.. Game online seringkali menawarkan sistem penghargaan, prestasi, dan tantangan yang dapat meningkatkan motivasi siswa.Anak-anak cenderung lebih antusias mengerjakan tugas sekolah, jika mereka juga merasa puas dengan apa yang mereka alami dalam permainan tersebut. Selain itu, game online dapat menghilangkan stress karena dijadikan sebagai hiburan setelah beraktivitas yang banyak menguras energi tetapi, harus dapat dilakukan sesuai anjuran agar tidak kecanduan dan lebih memilih fokus pada game online dibandingkan mengerjakan tugas sekolah.
Berdasarkan data BPS tahun 2023 mengatakan bahwa masyarakat Indonesia yang kecanduan game online antara lain anak-anak usia 0-18 tahun sebesat 46,2%.Sementara, anak muda usia 18-25 tahun sebesar 38,5%, dan usia 25 tahun keatas sebesar 15,3%.Dengan ini, diketahui anak-anak dan remaja memang mendominasi dengan bahaya kecanduan bermain game online yang bisa menganggu mental mereka, penurunan fisik, pemborosan waktu, serta pengaruh pada prestasi di sekolah.Tantangan yang dihadapi pada kehidupan ini yakni peran orang tua di lingkungan keluarga dan peran seorang guru di lingkungan sekolah menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi.Pada lingkungan sekolah pun ketika anak sudah kecanduan bermain game online mereka terkadang memakai jam istirahat atau saat guru sedang menjelaskan untuk bermain game online.Lingkungan keluarga anak pun lebih banyak berinteraksi bersama teman onlinenya di dalam game dibandingkan literasi bersama keluarga.Tugas sekolah yang diberikan guru terabaikan sehingga, membuat anak menjadi stress karena tugas menumpuk dan tekanan dari orang tua yang mewajibkan anaknya mendapat nilai yang bagus.Kesehatan mental anak terganggu dan tidak stabil emosionalnya.
Penerapan yang dapat dilakukan kepada orang tua dan guru ialah sebuah komunikasi antara orang tua, guru, serta anak untuk memastikan bahwa game online tidak berdampak pada kinerja akademik siswa.Guru dapat mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas sekolah dengan memberikan sebuah penghargaan agar siswa mau mengerjakan tugas mereka.Hal ini, sebuah apresiasi yang diberikan akan berkesan bagi seorang siswa dan mereka lebih bersemangat untuk mengerjakan tugas sekolahnya.Dengan ini, mental seorang siswa akan lebih terjaga emosionalnya karena tugas yang diberikan selesai dan waktu luangnya dapat digunakan untuk bermain game online.Adapun waktu luang yang didapatkan guru bisa memberikan kegiatan positif agar siswa tidak terlalu bergantungan pada game online.Peran orang tua saat di rumah dengan menetapkan batas waktu anaknya untuk bermain game online, bukan melarang anaknya bermain game online karena itu merupakan hobi atau hiburan anak ketika sudah lelah belajar di sekolah.Mereka membutuhkan hiburan agar tidak stress.Namun, tetap saja harus dapat menyeimbangkan antara bermain game online dengan mengerjakan tugas sekolah.
Pengaruh game online terhadap penyelesaian tugas sekolah siswa adalah isu yang kompleks.Siswa harus belajar mengelola waktu mereka dengan bijak dan menjadikan game online sebagai hiburan yang sehat.Selain itu, peran orang tua dan guru sangat penting dalam memberikan panduan dan dukungan yang tepat.Game online pun dapat mengurangi stress dan kecemasan karena dijadikan sebagai hiburan semata bagi anak-anak.Oleh karena itu, penting juga menyeimbangkan kesehatan fisik, mental, dan sosial seorang anak dengan bermain game online.Namun, tidak meninggalkan kewajiban mereka sebagai pelajar yakni mengerjakan tugas sekolah siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H