Lihat ke Halaman Asli

Gangguan Disintegarasi Kanak-Kanak

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jadi gangguan disintegarasi ini awalnya terjadi pengembangan normal untuk setidaknya 2 tahun pertama kehidupan ini termasuk pengembangan verbal dan nonverbal, komunikasi verbal yang sesuai dengan usia, hubungan sosial, dan motor, bermain dan keterampilan perawatan diri. Kemudian mengalami kemunduran pada tahun-tahun selanjutnya. Kemunduran antara lain seperti kemampuan untuk mengucapkan kata-kata atau kalimat (bahasa ekspresif), kemampuan untuk memahami komunikasi verbal dan nonverbal (bahasa reseptif), keterampilan sosial dan keterampilan perawatan diri (perilaku adaptif), usus dan kontrol kandung kemih dan keterampilan bermain.

Ciri-ciri anak dengan gangguan disintegratif masa kanak-kanak berkembang secara normal sampai usia 3 atau 4 tahun, mempelajari ketrampilan wicara, buang air dengan benar, dan memperlihatkan prilaku sosial yangs sesuai. Lalu, setelah beberapa minggu atau bulan anak cepat-marah dan murung, anak menjalani kemunduran nyata. Dia mungkin kehilangan kemampuan berbahasa yang diperoleh dulunya, gerakan, atau ketrampilan sosial, dan dia mungkin tidak lagi mempunyai kontrol pada kandung kemih atau usus besarnya. Juga, anak mengalami kesukaran dengan interaksi sosial dan mulai melakukan kelakuan berulang mirip yang terjadi pada anak dengan penyakit autisme. Cukup sering anak lambat laun memburuk sampai derajat yang sangat terbelakang. Seorang dokter membuat diagnosa berdasarkan gejala dan pencarian untuk akar gangguan. Gangguan disintegratif masa kanak-kanak tidak bisa diobati secara khusus atau disembuhkan, dan kebanyakan anak, khususnya dengan keterbelakangan yang parah, memerlukan perawatan seumur hidup.

Penyebabnya sendiri tidak diketahui penyebab gangguan disintegrasi masa kanak-kanak. Kebanyakan ahli sepakat bahwa ada kemungkinan secara genetik untuk gangguan spektrum autism. Pengobatannya juga tidak ada obat yang langsung mengobati gangguan disintegrasi masa kanak-kanak. Tapi, masalah perilaku parah seperti agresi dan gerakan berulang-ulang kadang-kadang dapat dikendalikan oleh obat untuk kegelisahan atau depresi, atau obat antipsikotik.

Anak dengan gangguan disintegarasi dapat diterapi dengan terapi perilaku. Teknik ini dapat digunakan terapi oleh psikolog, terapis wicara, terapis fisik dan terapis okupasi maupun para orang tua, guru dan wali. program terapi Perilaku mungkin dirancang untuk membantu anak Anda belajar atau belajar kembali bahasa, dan perawatan diri-keterampilan sosial. Program-program ini menggunakan sistem penghargaan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan mencegah masalah perilaku. Pendekatan yang konsisten di antara semua anggota tim perawatan kesehatan, pengasuh dan guru sangat penting dalam terapi perilaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline