Lihat ke Halaman Asli

Siti Sofia

Mahasiswi

Stop Kalap, Mari Hidup Sehat

Diperbarui: 4 Desember 2024   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Makan adalah salah satu kebutuhan pokok tiap makhluk yang tak bisa dielakkan, terutama manusia. Namun, Islam juga mengajarkan dengan cara makan yang baik dan sangat bijaksana, salah satunya yaitu dengan cara makan secukupnya dan berhenti sebelum kenyang. Hal tersebut juga bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan dan pengendalian diri.

     Sebagaimana hadist Rasulullah SAW memberikan petunjuk kepada umatnya mengenai hal yang sangat penting ini. Salah satunya terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi: "Tidak ada wadah yang lebih buruk diisi oleh anak Adam selain perutnya. Cukup baginya beberapa suap yang bisa membuatnya tegak (tidak kelaparan). Jika ia harus makan, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. al-Tirmidzi)

    Hadis tersebut memberi penjelasan bahwa perut manusia seharusnya tidak diisi sampai penuh, karena hal seperti itu dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, serta bisa mengurangi kualitas ibadah, seperti shalat dan puasa. Makan dengan porsi secukupnya itu sangat membantu tubuh untuk berfungsi dengan baik tanpa memberatkan organ pencernaan dan organ-organ tubuh yang lain. Rasulullah SAW memberi anjuran ketika makan, makanlah secukupnya dengan cara yang seimbang, yakni sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk udara, yaitu ruang untuk bernapas.

      Dalam Islam, juga menegaskan bahwa keberkahan dalam makanan bisa didapatkan dengan cara makan secukupnya.  Berlebihan dalam makan sering kali malah mengurangi keberkahan dalam rezeki. Karena makan dengan jumlah makanan yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh, seperti hati dan ginjal. Serta Makan juga dapat berpengaruh dalam beribadah, ketika tubuh tidak terlalu kenyang, seseorang lebih mudah untuk melakukan ibadah dengan khusyuk, baik itu shalat, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas ibadah lainnya.

     Terdapat sebuah percakapan saat Ahmad dan Ali mengunjungi salah satu resto makanan terkenal, yang ada di jakarta. Mereka membahas tentang Makan Berlebihan dan Sunnah Makan Secukupnya. Ali Seorang pemuda yang gemar makan banyak, sedangkan temannya yakni Ahmad adalah pemuda yang selalu berusaha mengikuti sunnah Rasulullah SAW

   Ali: Wah, makanannya banyak dan kayaknya enak-enak banget, Ahmad! Hari ini saya akan makan lebih banyak dari biasanya, nih. Kalau kayak gini ga bakalan cukup cuma 1 piring nih!!

   Ahmad(Tersenyum geleng-geleng): Hmmm,,, kamu suka banget makan, ya, Ali? Tapi, apa kamu tahu Ali kalau makan berlebihan itu nggak baik menurut Islam?

Ali (Menoleh dengan sedikit heran): Maksudmu apa, Ahmad? Bukannya makan itu kebutuhan? Kalau sudah lapar, ya harus makan sampai kenyang dong. Kenapa harus dibatasi?

   Ahmad: Pelan-pelan donk boss nanya-nya (sambil menepuk pundak Ali dengan senyum) Jadi gini, makan itu memang kebutuhan pokok, Ali. Tapi dalam Islam Rasulullah Saw, mengajarkan kita untuk makan secukupnya. Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk tidak makan berlebihan, apa kamu pernah dengar hadits tentang makanlah dengan secukupnya?

   Ali: Hmm, saya pernah dengar sih, tapi belum terlalu paham soal hadits itu, Ahmad. Tapi, kalau menurut saya ketika sudah lapar, ya seharusnya kita makan banyak supaya kenyang, kalau kenyang kan badan jadi lebih bertenaga dan lebih semangat lagi untuk menjalankan kehidupan. 

   Ahmad (Menanggapi dengan sabar): Itu memang benar, Ali. Tapi makan yang berlebihan justru bisa memberi dampak negatif. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist: "Tidak ada wadah yang lebih buruk diisi oleh anak Adam selain perutnya. Cukup baginya beberapa suap yang bisa membuatnya tegak (tidak kelaparan). Jika ia harus makan, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. al-Tirmidzi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline