Pernahkah kita merasa emosi tiba-tiba meledak tanpa bisa dikendalikan? Marah, dendam, atau bahkan kebencian menguasai hati. Dalam ajaran Islam, kondisi ini dikenal sebagai nafsu amarah.
Nafsu amarah adalah istilah dalam agama Islam yang mengacu pada dorongan hati yang kuat untuk melakukan perbuatan buruk atau dosa. Nafsu ini sering dikaitkan dengan emosi negatif seperti marah, dendam, iri hati, dan kesombongan.
Ciri-ciri orang yang dikuasai nafsu amarah biasanya memiliki emosi yang tidak stabil. Mudah marah, tersinggung, dan sulit mengendalikan emosi. Sering bertindak tanpa berpikir panjang, bahkan cenderung melakukan tindakan kekerasan. Mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Merasa lebih unggul dari orang lain dan sulit menerima kritik. Sulit memaafkan kesalahan orang lain dan terus menyimpan rasa benci.
Untuk mengatasi prilaku yang dikuasai oleh nafsu amarah, maka dibutuhkan pembiasaan melalui latihan dengan cara : Memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah dan membaca Al-Quran. Melatih kesabaran diri untuk menahan emosi dan tidak mudah tersulut amarah. Mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Jika telah melakukan kesalahan, segera meminta maaf kepada orang yang disakiti. Memilih teman yang dapat memberikan pengaruh positif. Ketika menghadapi masalah, cobalah mencari solusi yang baik dan tidak terburu-buru mengambil tindakan.
Mengendalikan nafsu amarah adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan mengendalikan nafsu amarah, kita dapat hidup lebih bahagia, damai, dan sukses. Selain itu, kita juga akan lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan ridha-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H