Lihat ke Halaman Asli

Sofia Ningrum

Mahasiswa

Politik Uang: Ancaman Serius Bagi Demokrasi di Pilkada

Diperbarui: 12 September 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Politik uang masih menjadi momok yang melemahkan integritas pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia. Praktik ini sudah lama membudaya dan sulit diberantas, meski regulasi dan pengawasan terus diperketat. Memberikan uang atau materi lain untuk mempengaruhi pilihan pemilih tidak hanya melanggar hukum, namun juga melanggar esensi demokrasi itu sendiri.

Dampak politik uang sangat merusak. Pertama, hal ini mendistorsi proses pemilu dengan mengalihkan fokus dari kemampuan dan visi seorang kandidat ke berapa banyak "amplop" yang dapat dibagikan. Kedua, menciptakan ketimpangan yang tidak adil, dimana kandidat dengan modal besar memiliki keuntungan yang tidak proporsional. Ketiga, politik uang melemahkan akuntabilitas, karena pemimpin terpilih merasa telah "membeli" suara rakyat.

Pemberantasan politik uang memerlukan pendekatan yang komprehensif. Penegakan hukum harus diperkuat, dengan sanksi yang berat bagi pelaku dan penerimanya. Namun ini saja tidak cukup. Pendidikan politik kepada masyarakat harus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran kritis pemilih. Media dan masyarakat sipil perlu berperan aktif dalam memantau dan melaporkan dugaan praktik penipuan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah reformasi sistem politik dan pemilu. Batasan dana kampanye yang ketat dan transparan harus ditegakkan. Sistem pemilu juga perlu ditinjau ulang untuk meminimalkan peluang terjadinya politik uang, misalnya dengan mempertimbangkan metode e-voting yang lebih aman.

Memberantas politik uang bukanlah pekerjaan mudah, namun merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Hanya dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, partai politik, dan masyarakat, kita dapat mengembalikan semangat demokrasi dan mewujudkan pemilukada yang benar-benar mencerminkan kedaulatan rakyat. Masa depan pemerintahan yang bersih dan melayani bergantung pada keberhasilan kita dalam mengatasi tantangan-tantangan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline