Lihat ke Halaman Asli

Sofiandy Zakaria

Pensiunan PNS Badan Pengembangan SDM Dep. KIMPRASWIL/ Dep. PU. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP-UMJ 1989-2022. Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2007-2022

Lidah Mertua, Lidah Anak, atau Lidah Menantu?

Diperbarui: 4 Juni 2022   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama keluarga dan cucu Erick Doyle  / Dok : Pribadi

Tidak ada keluarga yang tidak punya masalah. Manusia normal tidak ada yang luput dari persoalan hidupnya. Kesulitan atau kesusahan, bahkan kebahagiaan hidup manusia adalah anugrah Tuhan agar manusia berpikir, merasakan dan bertindak untuk mengatasi setiap masalah yang kadang-katang timbul sekonyong-konyong: datang tidak terduga. 

Kadang berlangsung sesaat atau berkepanjangan. Tergantung kemampuan dan kemauan atau kesungguhan masing-masing untuk mengatasinya.

Salah satu masalah yang tidak jarang mengemuka adalah fenomena masalah hubungan mertua dengan anak dan menantu cucu (amancu). Apalagi kalau mereka tinggal bersama di rumah mertua. Ada yang terpaksa atau diminta oleh mertua karena berbagai hal misalnya ia sudah hidup sendiri: karena meninggal atau perceraian. 

Banyak pemicu munculnya masalah hubungan mertua dengan anak, menantu dan cucu, karena berbagai alasan atau pertimbangan, termasuk karena anak dan mantu belum mampu beli rumah sendiri. Biasa toh yang rentan sering terlihat atau terdengar umumnya adalah kejelekan atau kekurangan kedua belah pihak.

Atau juga karena mertua atau menantu seringkali terlibat degan perbincangan dan pergunjingan sehari-hari. Akar masalahnya sangat beragam: latar budaya yang berbeda, kesenjangan umur yang sangat besar atau jurang antar generasi (generation gap), perbedaan persepsi dan sudut pandang. 

Dalam budaya tertentu umumnya, orangtua adalah orangtua dan anak adalah anak. Anak dan menantu tetap dipanggil anak, meskipun mereka secara umur sudah dewasa, sudah menikah dan punya anak pula. Perbedaan tidak lagi bisa dilihat sebagai hikmah dan hal positif untuk memperbaiki satu sama lain dan meningkatkan kualitas hidup masing-masing dan bersama orang lain. 

Banyak keluarga pasangan anak menantunya yang mengalami jalan buntu dan berakhir dengan cerai berai mengenaskan. 

Anak atau anak-anaknyalah tentu ikut menjadi korban.

Lidah mertua, lidah anak atau lidah menantu ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline