Biasanya suami pelit mengisi bensin. Hanya Rp 60 ribu dan paling banyak 100 ribu rupiah. Jadi sering isi bensin karena kehabisan. Tapi tidak pada malam tanggal 31 Maret 2022. Mobil yang sudah kosong bensin memiliki titik kritis ketika sampai di SPBU terlihat kosong. Tidak ada petugas. Ada apa iya? Hati "kebat kebit" karena bensin sudah "darurat"
Di SPBU tidak ada tulisan, tapi bisa diasumsikan Pertamax kosong. Petugas tidak ada entah kemana.
Mobil kami memang harus pertamax setidak tidaknya yaitu yang saya percaya ketika membeli mobil itu didealer.
Lalu seseorang berbicara, mungkin petugas SPBU setengah berbisik . Besok BBM naik mbak, jadi sekarang habis dulu.
Besok banyak. Maksudnya mungkin mengatakan bahwa pertamax besok naik. Mulainya biasa jam 24.00 nanti.
Gelisah, satu dua pomp bensin tutup dengan alasan stok habis.
Untunglah yang ketiga ada penjualan bbm jenis pertamax.
Tapi antrian sudah "agak"mengular. Biasa membeli BBM hanya untuk sekadar kebutuhan saja, kini menunggu antrian dan orang mengisi penuh mobil dengan BBM.
Mumpung belum naik, ada uang dan bbm diisi full. Tidak penuh amat karena belum gajian tapi 35 liter saja.
Meski tidak sepenuhnya percaya, tapi benar, besoknya atau hari ini 01/04/2022 harga Pertamax naik dari Rp 9.000. jadi Rp. 12.500 sampai Rp 13.500. perliter.
Keuntungan itu tentu masih jauh dari kemenangan pengusaha SPBU yang pertama kali dikunjungi tidak (ogah) menjual Pertamax.
Saya dan pengusaha SPBU memakai "aji mumpung" meski dalam hal berbeda.