Lihat ke Halaman Asli

Sofiah Rohul

Freelancer

Salah Jalan Saat Trecking di Air Terjun Batu Dinding

Diperbarui: 2 November 2022   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan foto: Para pengunjung Air Terjun Batu Dinding, Kampar, Riau. Foto: Sofiah.

"Katanya udah pernah ke sini, gimana si masa salah jalan. Sesat nih!" seru kami kepada Nafi.

***
Main ke alam menjadi alternatif menenangkan hati dan pikiran usai menjalani rutinitas kerja harian. Akhir pekan pun dimanfaatkan untuk menjelajahi alam bagi sebagian orang, apalagi sejak ngtrend kata-kata healing.

Meskipun pada harfiahnya healing lebih mengacu pada penyembuhan jiwa. Namun, kini kata tersebut lebih disederhanakan untuk melangsungkan me time.

Mengijakkan kaki ke alam menjadi fenomena anyar beberapa tahun terakhir dan hingga kini masih berlanjut. Tidak hanya anak muda, hampir seluruh kalangan mengeksplore diri ke alam. Ya, begitu juga aku.

Kali ini aku bakal bercerita tentang perjalananku ke Air Terjun Batu Dinding, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Kampar, Riau. Bagiku, menelusuri alam Indonesia menjadi refleksi untuk memanjakan diri. Tujuan lainnya, melatih kaki agar tidak mudah keseleo, terkilir, dan lainnya.

Kenapa? Karena dengan di alam banyak mendengar ucapan hati-hati. Contohnya hati-hati licin, hati-hati lubang. Bahkan, harus hati-hati menjaganya, kalau tak hati-hati bisa jatuh hati ke yang lain, eh.

Sampai lupa, kalau aku mau bercerita perjalanan menuju Air Terjun Batu Dinding. Air terjun yang diapit sungai dan hutan ini berada di Kabupaten Kampar, Riau. dibutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam untuk menuju lokasi tersebut dengan kecepatan tinggi dan aman. Selain itu, jika ingin ke sana jangan lupa persiapkan logistik dan juga olahraga terlebih dahulu agar tidak naik betis.

Keterangan foto: Anggota grup Batu Kareh saat melakukan trip ke Air Terjun Batu Dinding. (Foto: Dokumen pribadi)


Trip ini menjadi list kami anggota Grup Batu Kareh alias Batu Keras. Sengaja aku beri nama itu agar tidak ketauan orang kantor bahwa di akhir pekan kami melakukan perjalanan. Maklum, saat itu aku masih jadi budak corporate.

Jadilah para pekerja yang pandai-pandai dan nekatan, sebab menikmati akhir pekan menjadi bagian yang dibutuhkan oleh hampir setiap orang. Ingat ya guys hampir.

Berhubung akhir pekan telah tiba, maka kami yang bernggotakan enam orang pekerja media ini  memutuskan untuk pergi ke alam. Meski ujung-ujungnya sepanjang jalan mantengin notifikasi hp, kali-kali ada perintah dari bos besar (gaya banget) bahkan nyemplung pun masih kepikiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline