Lihat ke Halaman Asli

Sofiah Rohul

Freelancer

Kisah Manis Kompasiana, Referensi Penyelesaikan Tugas dan Skripsi

Diperbarui: 30 Oktober 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan foto: Dokumen pribadi (Sofiah)

Skripsi! Begitulah satu kata yang menghantui para mahasiswa. Bagaimana tidak, skripsi menjadi satu hal wajib yang harus diselesaikan untuk bisa menyandang dengan gelar sarjana. Pengerjaannya pun bisa berbulan-bulan bahkan bisa mencapai setahun tergantung dari mahasiswa itu sendiri. Jika kuat dengan revisi dan aturan administrasi maka cepat pula skripsi itu. Aku ucapkan selamat dan semangat untuk para mahasiswa yang tengah menyusun skripsi.

***

Ngomong-ngomong skripsi, Kompasiana pernah menjadi referensi penyelamatku dalam menyelesaikan pendidikan S1. Kala itu 2018, aku mengambil penelitian tentang semiotika Roland Barthes dimana harus kuat dalam menganalisis. Mengingat, skripsi ku mengambil dari sebuah program anak di salah satu media swasta nasional, lalu aku kembangkan tentang kearifan lokal dari salah satu episode si program itu.

Kearifan lokal itu aku dapat melalui scene yang ditayangkan dalam episode itu. Lalu, dianalisis melalui buku-buku tentang budaya yang membahas salah satu yakni Suku Baduy Luar. Lantaran, lokasi penelitian dan lokasi shooting program yang jauh, dan menimbang tentang semiotika yang fokusnya pada penanda, pertanda, dan mitos, maka penelitian ini dapat dilakukan dengan jarak jauh.

Referensi lain yang dapat dilakukan adalah mencari sumber di internet. Kebetulan sekali, saat itu saya menemukan link di Kompasiana yang membahas perjalanannya di Baduy Luar. Saat itulah, Kompasianer di Kompasiana menjadi salah satu platfrom dalam membantuku menyelesaikan tugas akhir.

Tak hanya itu, bahkan Kompasiana menjadi platfrom yang digandrungi mahasiswa lantaran membantu menyelesaikan tugas yang diberikan para dosen. Hal ini tentunya menjadi titik awal agar tetap mencintai dunia tulis menulis. Seperti peribahasa latin "Verba Volant Scripta Manen" yang berarti kata-kata lisan terbang, tulisan menetap. Mudahnya, apa yang terkatakan akan hilang, sementara yang tertulis akan abadi.

Sebenarnya, saat kuliah dulu saya pernah magang di stasiun tv yang berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan, sebagai PA. Lalu, ketika ada jambore, saya diajak oleh produser untuk ikutan acara tersebut. Acaranya di Lembur Pancawati, Bogor. Kami pergi menggunakan bus pada Sabtu pagi lalu di Ahad Siang kami kembali ke Jakarta.

Satu atau dua pekan sebelum keberangkatan, tim mengatakan akan shooting di Baduy Luar. Waah, aku langsung tercengang, senang rasanya. Tim yang pergi ke lokasi hanya produser, assisten produser, kameramen, dan reporter. Sementara, aku dan beberapa tim lainnya menunggu di Bogor. Aku merasa bersyukur karena bisa melihat langsung anak-anak dari Suku Baduy Luar.

***

Balik lagi ke Kompasiana yang menjunjung tinggi beyond blogging merupakan salah satu platfrom para blogger hebat. Bahkan mereka yang tinggal di luar negeri pun terlihat ngblog di Kompasiana. Melihat fenomena ini tentunya mengundang hatiku untuk bisa menorehkan tulisan layaknya mereka. Relasi dan koneksi terbuka lebar, begitu juga dengan emosi dalam menghadapi berbagai topik yang muncul setiap hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline