Lihat ke Halaman Asli

Sofia Florina

Kreator Konten

Jepang Akan Merevisi Aturan Romanisasi Resmi untuk Pertama Kalinya dalam 70 Tahun

Diperbarui: 6 Maret 2024   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Romanisasi Hepburn adalah sistem romanisasi bahasa Jepang yang paling banyak digunakan namun ini bukanlah standar di Jepang sendiri. Pemerintah Jepang biasanya menggunakan sistem romanisasi Kunrei-shiki, yang mana ini adalah standar sejak 1954.

Keduanya digunakan secara bersamaan di Jepang dan ini terkadang membingungkan, khususnya ketika mengajar anak-anak. Sekolah-sekolah menggunakan gaya Kunrei-shiki namun di masyarakat gaya Hepburn lebih umum. Nama-nama tempat dan geografi biasanya ditulis dengan gaya Hepburn dan juga, paspor.

Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Nanti aku akan jelaskan perbedaan kedua ini beserta sistem romanisasi bahasa Jepang yang lain. Tapi hal terpenting adalah gaya Hepburn mengikuti pengucapan bahasa Inggris, tidak seperti gaya Kunrei-shiki.

Menurutku, membuat gaya Hepburn sebagai standar tidak benar-benar berpengaruh terhadap bahasa Jepang secara umum, itu hanya akan berpengaruh pada masyarakat Jepang. Diluar Jepang sendiri, gaya Hepburn adalah yang paling banyak dipakai.

https://www.japantimes.co.jp/news/2024/03/02/japan/society/japan-romanization-rules-revise/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline