Sistem kompensasi dan insentif sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia modern. Sistem ini digunakan perusahaan karena mencakup merancang, mengelola, dan memantau pemberian kompensasi dan insentif kepada karyawan. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi, meningkatkan motivasi karyawan, dan memastikan bahwa karyawan berkontribusi sebanding dengan kompensasi yang mereka terima, serta menarik dan mempertahankan karyawan yang berbakat.
Sistem kompensasi dan insentif ini juga dapat membangun loyalitas baik dari segi perusahaan maupun karyawan. Perusahaan yang adil dan loyal kepada karyawannya ketika memberikan kompensasi dan insentif sesuai dengan kinerja karyawan juga akan meningkatkan loyalitas karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Kinerja karyawan akan maksimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Kompensasi meliputi gaji dan tunjangan. Gaji dapat diartikan sebagai pembayaran dasar atau rutin yang diterima karyawan secara berkala, biasanya dalam bentuk uang tunai. Tunjangan merupakan manfaat tambahan yang diberikan kepada karyawan, dapat berbentuk asuransi kesehatan, tunjangan pensiun maupun cuti berbayar. Sedangkan insentif itu sendiri adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan pencapaian kinerja tertentu.
Sistem pengendalian kompensasi dan insentif ini juga harus efektif bagi perusahaan itu sendiri. Sistem yang diterapkan suatu perusahaan harus jelas dan mudah dipahmi oleh karyawan, sistem ini juga harus adil dan tidak diskriminasi, berkaitan dengan kinerja yang diinginkan oleh perusahaan sehingga karyawan dapat mencapai apa yang diinginkan perusahaan, tentunya sistem ini juga harus memotivasi karyawan untuk bekerja secara efektif.
Penerapan sistem pengendalian kompensasi dan insentif harus dikomunikasikan dengan jelas kepada karyawan, kinerja karyawan harus diukur secara akurat dan objektif. Karyawan yang mencapai target kinerja yang telah ditentukan perusahaan harus diberi penghargaan agar karyawan merasa mendapat apresiasi atas kerja kerasnya. Agar sistem ini dapat diterapkan dengan efektif harus disesuaikan juga dengan kebutuhan organisasi.
Contoh penerapan sistem pengendalian kompensasi dan insentif yang efektif dapat dilihat pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA). BCA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia yang terkenal dengan sistem kompensasi dan insentifnya yang kuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan terus berkembangnya BCA di Indonesia. Beberapa praktif yang diterapkan oleh BCA termasuk:
1. Struktur kompensasi BCA yang kompetitif menawarkan gaji pokok, tunjangan, dan berbagai macam insentif sesuai dengan kinerja karyawan. BCA secara rutin melakukan benchmarking industri untuk memastikan daya saing eksternal. Benchmarking dapat diartikan sebagai proses membandingkan perusahaan sehingga tujuan dari BCA itu sendiri jelas untuk dapat bersaing dengan pihak eksternal maka mereka terus melakukan improve dari internalnya itu sendiri.
2. Sistem Management by Objective (MBO) di BCA adalah program insentif yang diterapkan disana dengan berbasis kinerja. Dalam MBO, karyawan diberi target kinerja yang terkait dengan insentif dan pencapaian target memenuhi besaran bonus yang diterima.
3. Untuk menyelaraskan kepentingan karyawan dengan pemegang saham, Employee Stock Option Program (ESOP) diterapkan dalam BCA. Program ini mengartikan bahwa BCA memberikan opsi saham kepada karyawan sebagai bentuk insentif jangka panjang sehingga kepentingan karyawan dengan pemegang saham dapat selaras.
4. Perusahaan memiliki program pengembangan karir yang menawarkan jalur karir yang jelas dan program pelatihan yang lengkap untuk membantu karyawan berkembang.
5. BCA juga secara rutin memberikan penghargaan non-financial kepada karyawan yang berprestasi dalam berbagai kategori untuk mendorong lebih banyak pekerja untuk berpartisipasi. Hal ini memotivasi karyawan untuk terus improve dalam melakukan pekerjaan.