Lihat ke Halaman Asli

sofia chairunnisa

SMKN 4 SAMARINDA

Refleksi Sumpah Pemuda: Menghidupkan Kembali Semangat Persatuan di Era Modern

Diperbarui: 2 November 2024   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda dideklarasikan sebagai sebuah ikrar bersama yang menjadi titik balik perjuangan bangsa Indonesia. Dalam sumpah tersebut, para pemuda bertekad untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu---Indonesia. Ikrar ini menjadi bukti bahwa semangat persatuan dan kesatuan yang kuat bisa mengatasi segala perbedaan.

Kini, setelah hampir seabad berlalu, bagaimana kita merefleksikan makna Sumpah Pemuda? Di tengah tantangan globalisasi, digitalisasi, dan perbedaan pandangan yang semakin beragam, ikrar ini tetap relevan. Persatuan yang diusung para pemuda dahulu seakan menjadi pengingat bahwa bangsa ini bisa maju bila tetap bersatu dalam keberagaman.

Generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang berbeda. Selain menjaga persatuan, mereka perlu membangun Indonesia dengan keterampilan, kreativitas, dan kontribusi positif di era digital. Tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang semakin kompleks menuntut mereka untuk mengambil peran aktif dengan semangat gotong royong dan toleransi, sebagaimana semangat yang diwariskan oleh Sumpah Pemuda.

Refleksi Sumpah Pemuda mengajak kita semua, terutama generasi muda, untuk terus menghidupi nilai-nilai persatuan dan kebhinekaan. Sebab, hanya dengan bersatu, bangsa Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline