Lihat ke Halaman Asli

Upaya Presiden Jokowi Mencapai Ketahanan Pangan Indonesia

Diperbarui: 17 Oktober 2018   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

setkab.go.id/

Ketahanan pangan berarti ketersediaan pangan plus kemampuan orang untuk mengaksesnya. Untuk mencapai ketahanan pangan, butuh usaha dari semua pihak, mulai dari presiden, kementerian pertanian, kementerian perdagangan, pemerintah daerah, hingga ke satuan keluarga. Lalu, apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Pemerintah Pusat untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia?

Pertama, pemerintah selalu memberikan anggaran yang besar untuk ketahanan pangan. Alokasi untuk tahun 2018 mencapai Rp98,7 triliun. Ini belum termasuk anggaran dana desa yang telah berhasil digunakan untuk membangun 11.574 unit Posyandu dan 5.402 unit Polindes. Dana desa

Kedua tentu saja insfrastruktur pertanian. Selama 2014 sampai sekarang telah dilakukan rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi, bendungan, serta embung. Pengucuran dana desa telah dipakai untuk membuat 1.971 unit embung. Modernisasi alat-alat pertanian juga menjadi _concern_ bagi pemerintah sekarang.

Ketiga adalah infrastruktur konektivitas. Di awal pemerintahannya, Presiden Jokowi telah memopulerkan tol laut. Tol laut berhasil membuka konektivitas antar-pulau di Indonesia dan mempercepat distribusi pangan ke wilayah-wilayah terpencil. Kemudian pembangunan jalan tol juga terus dikebut hingga 648km. Presiden juga telah membangun jalan trans di Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur. Belum lagi pembangunan jalur kereta api dan bandara. Semua itu mempermudah distribusi pangan sehingga bisa mencapai ke perbatasan dan daerah terpencil.

Keempat upaya penguatan ekonomi keluarga. Keluarga yang berdaya secara ekonomi tentu akan memiliki kemampuan untuk mengakses pangan. Penguatan ekonomi keluarga dilakukan melalui penyaluran kredit usaha ultra-mikro. Hingga 2017 sudah ada lebih dari 300 ribu debitur yang memanfaatkan program ini untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Untuk keluarga pra-sejahtera, Pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan yang telah diterima oleh 9,8 juta keluarga. Selain itu juga ada Beras Sejahtera (Rastra) yang diterima oleh 10,2 juta keluarga dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterima 5,3 juta keluarga.

Semua itu adalah upaya untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia sehingga hingga hari ini ketersediaan pangan dan kemampuan rakyat untuk mengakses pangan semakin meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline