Di balik pandemi covid-19 yang belum saja usai, semua hal berkembang dan bergeser mengikuti percepatan zaman dan teknologi.
Pendidikan yang harus dilakukan jarak jauh, Pekerjaan yang dikerjakan dari rumah, bahkan pelayanan masyarakat juga dapat diakses secara daring. Teknologi yang kian melaju cepat dari hari ke hari seakan memaksa manusia untuk mengejar dan mengetahui cara kerjanya meski terkadang kepayahan.
Dimulai dari guru yang sudah harus cakap dalam pemberian materi daring, yang tentu harus kreatif dan inovatif agar murid tidak jenuh dan tak terkontrol secara langsung. Kemudian orangtua yang harus belajar kembali untuk membimbing anaknya belajar dan mengerjakan tugas, serta menjaga semangat anak-anaknya belajar. Hingga dosen dan mahasiswanya, yang dituntut melek teknologi dalam pengisian ujian, pembuatan tugas hingga diskusi online.
Iya, teknologi yang berkembang pesat adalah salah satu cara untuk Indonesia lebih maju dan mengejar ketertinggalan dengan negara adidaya lainnya. Maraknya aplikasi editing, tutorial penggunaan di youtube, Platform pertemuan dan diskusi online virtual maupun podcast, bioskop online, hingga buku dan novel atau webtoon dari yang dapat diakses gratis hingga berbayar.
Sektor ekonomi makro maupun mikro pun sudah merambah ke teknologi. Hasil tani yang bisa didapatkan menggunakan aplikasi, Pengantaran kiriman yang bisa hari itu sampai. Bisnis lainnya katalognya menggunakan Website, Video singkat juga e-commerce lainnya. Bahkan teknologi menjadi sumber penghasilan dari influencer, pembuat konten, dan siapapun yang mau terlibat. Secepat itu teknologi bergerak.
Faktanya, Generasi Y atau Generasi Millenial yang tumbuh bersama teknologi meskipun masih sempat mengalami menggunakan beragam perlengkapan analog.
Sementara itu Gen setelahnya yakni Generasi X yang lahir bersama dunia digital dan terlibat dengan perangkat digital. Sebagaimana yang pernah dijelaskan dari Riset yang dilakukan oleh Dell EMC Indonesia menemukan beragam pandangan bahwa Generasi Z memiliki mentalitas Technology First, Generasi teknologi pertama. Yakni generasi yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi dan potensinya hingga dapat mengubah cara kerja suatu kelompok, lembaga bahkan perusahaan.
Hingga disampaikan oleh Catherine Lan yang merupakan Direktur Manager Dell EMC Indonesia "Generasi Z ini memiliki keunggulan teknologi dan data yang cukup menakjubkan", sehingga bisa jadi terbalik bukan generasi sebelumnya yang mengajarkan orang baru, tapi generasi ini yang mengajarkan teknis dan meningkatkan kemampuan disekitarnya, misalnya seniornya.
Jadi, Kecakapan dan percepatan teknologi di atas dibutuhkan pula peningkatan mental atau kesiapan dari setiap individu. Bekerja dan belajar meski cara kerja maupun cara hidup berubah teknis dan sistemnya. Selain inovatif, harus bisa kolaboratif dan kompetitif juga punya mental juang, yangmana teknologi sebagai Tools bukan untuk meningkatkan mental ingin serba instan.
Jadi kedepannya kita optimis bahwa MUDA hanya persoal Spirit, siapapun bisa berkontribusi, namun untuk kecakapan teknologi generasi Z lah yang sekarang tengah berjaya membantu memajukan Negri pertiwi. Pentingnya membentuk mentalitas menjadi manusia yang siap bertransformasi dan inovasi, Bukan hanya mentalitas tapi tingkatkan Kapasitas diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H