Sebentar lagi lebaran. Beli baju lebaran ahh...
Hmm, Coba cek Toko A aja kali ya, biasanya banyak barang kekinian
New Arrival! Raya Dress Rp.300.000
Wahh, bagus banget bajunya, lucuuuu
Eumm, coba cek toko B dulu dehh
New Arrival Best Seller! Raya dress Rp.250.000
Gilaa!, murah bangetttt, bakalan nyesel kalau ga beli
(Setelah membeli dan keluar dari Toko B)
Toko C: New Arrival Best Seller! Raya dress Rp.200.000
Ahhh, ternyata ada yang lebih murah, hmmm, coba tadi masuk ke toko ini.
Toko A sudah menjadi Jangkar (Anchor) dan buruknya kamu sudah tersangkut oleh jangkar tersebut.
Pernahkan kamu mengalami hal yang semacam ini? Atau ini terjadi pada kamu ketika membeli baju lebaran untuk Hari Raya nanti? Kalau yang udah terlanjur beli, ada sedikit rasa menyesal bukan? Baju incaranmu dengan model yang sama, ternyata ada yang dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Buat kamu yang belum beli, mungkin artikel ini bisa menjadi sebuah tips.
Ketika kamu masuk ke Toko A, kamu terpikat dengan sebuah dress, harganya Rp.300.000. Mungkin harga itu terlalu mahal untukmu. Namun tanpa kamu sadari, harga dress incaranmu di toko A sudah menjadi Jangkar (Anchor) dan buruknya kamu sudah tersangkut oleh jangkar tersebut.
Kamu masuk ke Toko B, dress dengan model yang sama dijual dengan harga Rp.250.000. Efek jangkar dari harga di Toko A, membuat kamu merasa Rp.250.000 sudah sangatlah murah. Dan kamu buru-buru membeli dress incaranmu.
Pada akhirnya kamu menyesal, karena di toko sebelah, dress incaranmu dijual dengan harga yang lebih murah. Atau kamu akan tetap merasa Rp.250.000 adalah harga yang murah, jika kamu tidak melihat harga di Toko C.
Efek Jangkar juga terjadi ketika kamu melakukan proses tawar menawar
Sedikit cerita. Ketika saya kecil, di momen mendekati hari raya, saya pasti diajak Ibu untuk membeli baju baru. Bukan mak-emak namanya kalau gak nawar. Namun Ibu saya terlalu sadis. Misalnya baju yang hargannya Rp.100.000, tawaran pertama langsung setengah harga, Rp.50.000 ya? Jujur saya geleng-geleng dengan jurus tawar menawar Ibu saya. Semakin dewasa, tradisi beli baju baru sudah mulai memudar. Namun, jurus sadis tadi tentu masih digunakan Ibu saya. Tidak tanggung-tanggung, ternyata jurus sadis ini tertular sampai ke kakak sepupu saya.
Kembali lagi ke Efek Jangkar (Anchoring Bias). Mari kita simak dua kasus tawar menawar di bawah ini.
Kasus pertama. Sumarni akan membeli sebuah dress di Toko Cempaka.
Sumarni: Dress ini harganya berapa ya mbak?