Maraknya kasus pelecehan menyebabkan timbulnya pertanyaan. "Dimanakah tempat teraman untuk wanita?" Bahkan tidak asing lagi, bahwa wanita sering sekali menjadi objek dari banyaknya kasus pelecehan yang terjadi, terutama di Indonesia.
Sebagai wanita, saya juga merasa tidak aman ketika berjalan sendirian pada malam hari. Melewati gang sempit yang gelap dan biasanya dikerubungi oleh laki-laki. Takut rasanya kalau-kalau saya bakal di cat call. Padahal sudah berpakaian sopan dan mengenakan hijab, tetap saja aksi catt call tersebut berlangsung, tidak mengenal pakaian apa yang kita kenakan. Lebih-lebih jika si wanita memakai pakaian yang-mohon maaf, terbuka.
Belum lama ini, untuk mengisi waktu yang sebetulnya tidak luang, saya menonton series Netflix yang berjudul "Sex Education." Mungkin memang cukup terlambat menonton series ini, namun saya rasa belum terlalu basi untuk diulas.
Jika kembali pada teori jaman dulu, perempuan harus memakai pakaian yang sangat amat tertutup guna laki-laki bisa menjaga pandangannya. Saya tertawa mendengarnya, bahkan belum lama ini kasus pelecehan terhadap wanita sedang sholat di masjid tengah heboh. Padahal ia telah mengenakan pakaian panjang yang menjuntai ke lantai.
Seharusnya bukan pakaian wanita yang di permasalahkan, namun pola pikir laki-laki itu sendiri. Kenapa mereka sangat suka sekali memamerkan kemaluannya di depan umum? Seperti yang saya lihat lewat adegan Amie yang tengah dilecehkan oleh laki-laki dalam Bus yang terdapat pada Serial Sex Education.
Saat itu Amie menggunakan pakaian yang cukup sopan, dengan celana panjang dan kaus yang menutupi perutnya. Namun, tetap saja ia mendapat perlakuan yang tak senonoh begitu. Sehingga, membuatnya trauma untuk naik Bus lagi.
Serial Netflix Sex Education ini sangat menarik ketika karakter Maeve mampu melawan aksi dari penjahat seksual. Mulai dari saat ia mendapatkan cat call dari segerombolan lelaki hanya karena ia menggunakan celana pendek. Menunjukkan aksi beraninya ia kembali di hari esok dengan mengenakan celana yang lebih pendek dari sebelumnya. Lalu dengan tatapan berani ia mengacungkan dua jari tengahnya kepada segerombolan lelaki tersebut.
Hal itu adalah tindakan yang sangat jarang bisa dilakukan oleh korban pelecehan seksual. Dihantui rasa takut, malu dan shock membuat tidak sedikit korban pelecehan bungkam.
Dari serial ini kita dapat belajar bahwa tidak perlu takut untuk menghadapi gerombolan laki-laki yang bersifat predator. Jika kita takut, maka ia akan semakin senang dan mengulangi perbuatan tidak hormat tersebut.
Namun, peran orang sekitar tentu sangat berpengaruh terhadap mental korban. Dalam series Sex Education, tiada satupun teman-teman Amie yang menghakiminya.
Berbagai macam dukungan mereka berikan untuk mengurangi rasa takut, trauma dan tidak percaya diri yang dialami oleh Amie. Hal ini mungkin, tidak sering ditemukan di Indonesia. Fakta bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang masih mencari-cari kesalahan korban tidak bisa ditampik.