Akhir-akhir ini Pelajar Asal Timor Leste yang bernama Arcenia tersebut berhasil meraih prestasi yang dapat mengharumkan nama dan asal negaranya. Yup, Arcenia menjadi Speaker mewakili Timor Leste dalam ajang Global Citizenship and Cultural Competence: Thriving in a Diverse World at the International Student Seminar & Awarding Day for ASEAN Virtual Student Opinion Competition (AVISOC) yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya, selain itu beliau juga baru-baru ini lolos untuk wawancara di Embassy Amerika yang mewakili Timor Leste juga, hal tersebut menjadikan Arcenia sebagai suatu prestasi atau penghargaan yang berharga.
Berhasil meraih hal tersebut tentunya bukan hal yang mudah, banyak tantangan dan perjuangan yang harus dilewati. Gadis kelahiran Timor Leste pada tahun 2001 yang bernama Arcenia Maria Martins ini sukses mengharumkan nama bangsanya. Banyak perlombaan yang diraih oleh Arcenia salah satunya lomba menyanyi berhasil meraih Juara 3. Yes, menyanyi dan musik merupakan bagian dari hidup seorang Arcenia. Beliau memang sudah dari kecil senang menyanyi dan mengikuti perlombaan juga karena memang suka berekspresi, berpenampilan baik untuk menyanyi di hadapan semua orang hal itu menjadi pengalaman yang berkesan juga.
Diketahui Arcenia ini dulu menempuh pendidikan di TK Kanisius Wirobrajan Jogja, Sekolah Dasar di Pangudi Luhur Jogja, SMP St. Jude Thaddeus International School di Timor Leste, SMA Crystal. Dan beliau sempat menempuh kuliah di Universitas Nasional Timor Leste dengan jurusan Biologi sampai semester 2 dan pindah ke Universitas Brawijaya Jurusan Sastra Inggris karena mendapatkan beasiswa sampai sekarang semester 7. Arcenia berpikir jika beliau kuliah di luar negeri mungkin bisa memiliki wawasan yang luas karena semakin punya lingkungan yang beda jauh dari lingkungan aslinya kadang memunculkan perspektif yang berbeda, lebih bisa bertoleransi, berbudaya dan kita harus bisa keluar dari zona nyaman. Dengan begitu, tentunya tidak mudah juga bagi seorang WNA yang bersekolah di negeri orang, pasti terdapat berbagai hambatan atau tantangan saat menjadi Warga Negara Asing.
Menurut pengakuan dari Arcenia sebagai berikut :
"Kalau untuk bahasa aku tidak ada kendala apapun karena aku bisa bahasa Indonesia, mungkin untuk hambatannya itu aku kadang ngerasa sendiri disini karena tidak ada support system yang dekat meskipun punya teman di Malang tetapi rasanya masih beda, jauh dari keluarga kadang ngelihat temen yang sering pulang kampung itu agak cemburu. Karena kalau aku pengen pulang itu susah tiket mahal, memakan waktu juga. Tetapi hal itu menjadikan aku tambah semangat untuk meraih sukses karena ingin membanggakan orang tua."
Rencana selanjutnya yang mau dilakukan oleh Arcenia adalah menyelesaikan S1 nya yang bulan Desember 2023 nanti kemungkinan sudah selesai dan lulus. Setelah itu mau cari kerja di Timor Leste setahun atau dua tahun sambil mencari beasiswa S2 di Luar Negeri yang bukan Indonesia. Beliau ingin meingimplementasikan apa aja yang didapat di Luar Negeri yang mana mungkin bisa untuk mengembangkan negaranya yaitu Timor Leste. Harapannya adalah semoga bisa menjadi orang yang lebih baik, bijak, dan bisa memberikan pengaruh atau contoh yang baik buat orang-orang.
Wah, menarik sekali yaa semoga apa yang diharapkan Arcenia bisa tercapai yah. Prestasi dan pengalaman beliau diatas yang sudah saya jelaskan tadi semoga bisa menginspirasi banyak orang bahwasanya kita harus memperbanyak value dalam diri kita agar bisa menjadi contoh bagi orang disekitar dan bermanfaat bagi sesama. Aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H