Lihat ke Halaman Asli

Harmonisasi Beragama: Penerapan Toleransi Antar Umat Beragama di Kost Griyasantha Esksekutif Suhat Malang

Diperbarui: 14 November 2023   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Indonesia merupakan negara yang multikultur dengan berbagai macam bahasa, budaya, kepercayaan dan tradisi yang dimiliki masyarakat Indonesia. Hal inilah yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan yang tak terhitung nilainya. Sehingga sudah seharusnya masyarakat mampu melestarikan tradisi dan budaya agar sebagai manusia Indonesia memiliki identitas diri. Dalam hal ini, peneliti menemukan sebuah topik tentang toleransi antar umat beragama yang ada di Kos Suhat Kota Malang dikarenakan penghuni di kos tersebut terdapat berbagai penganut agama yang berbeda mulai dari Islam, Kristen, dan Katolik yang memiliki toleransi tinggi yang bisa dilihat dari implementasi kesehariannya. Jumlah penghuni kos terdiri dari 12 orang yang dimana tiga orang diambil untuk informan dengan masing-masing agama berbeda yaitu A beragama Katolik, M beragama Kristen, dan E beragama Islam. 

Seperti yang dikatakan oleh informan E yang beragama Islam "Contoh bentuk toleransi di kos ini yaitu ketika teman yang non islam sedang menyalakan musik lalu mendengar adzan, mereka mematikan musiknya. Lalu ketika hari minggu teman-teman yang nonislam sedang mendengarkan lagu keagamaan, kita yang islam juga tidak mengganggu maupun melarangnya.

Lalu yang dikatakan oleh Informan A yaitu "Hal-hal kecil seperti kami yang non-islam menghormati teman-teman yang sedang
beribadah, sedang berpuasa, dan kami juga memilih untuk tidak memasak makanan yang diharamkan oleh ajaran agama islam menggunakan fasilitas kost. Kemudian juga teman-teman kami yang islam menghormati pula kami pada saat beribadah dan berpuasa juga. 
Kami saling belajar tentang agama satu sama lain."

Selain itu masih banyak lagi penerapan toleransi yang ada di kos ini. Dari bentuk-bentuk tersebut dapat memunculkan adanya dampak positif dan negatif yang terjadi terkait keberagaman beragama. Dampak positifnya adalah bisa saling mengerti, saling mengingatkan untuk menjalankan yang kita anut masing-masing tanpa menjatuhkan satu sama lain, membangun toleransi, menciptakan kesempatan untuk mempelajari agama lain. Sedangkan dampak negatifnya adalah keberagaman di Indonesia sering menyebabkan konflik terutama antar agama yang berbeda. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang berbeda-beda dari latar belakang agama harus dapat meningkatkan sikap toleransi. Tindakan seperti menghormati agama lain, membangun komunikasi yang baik, dan tidak boleh memaksakan apa yang kita percayai kepada orang lain sangat diperlukan dalam kehidupan bersama dengan orang-orang yang berbeda agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline