Cerpen | Antrian Pensiunan dan Komputer yang Hang
DikToko
(Soetiyastoko)
Pagi itu, antrian panjang membentang di depan loket pembayaran pensiun. Empat orang sahabat lama --- Pak Manan, Pak Suwito, Pak Joyo, dan Pak Harun --- duduk berjajar di kursi kayu yang mulai reyot. Mereka menunggu dari pukul 7 pagi, tetapi hingga jam 10:30, loket tak kunjung dibuka. Alasannya? Komputer di dalam kantor hang.
Pak Harun, yang paling cerewet, mulai bicara. "Hang itu apa sih? Gantung? Jangan-jangan komputernya lagi hang out ke warung sebelah."
Pak Joyo tertawa terbahak-bahak hingga batuk. "Mungkin komputernya hang out sambil minum kopi!"
Pak Suwito menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal. "Aku baru belajar bahasa Inggris, loh. Hang itu kayak... gantung. Tapi kalau hang out, artinya jalan-jalan."
Pak Manan menyahut, "Ah, komputer jalan-jalan? Apa nggak mual dia? Mungkin dia juga sekalian belajar bahasa Inggris!"
Pak Harun tertarik. "Belajar bahasa Inggris? Ayo kita belajar sama-sama. Aku nemu ini, bagus buat hiburan!" Dia mengeluarkan kertas kecil dari sakunya.
Ia mulai membaca:
"Good itu baik. Time itu waktu. Kalau good time?"
"Biskuit coklat!" seru mereka serempak, tertawa sampai perut mereka sakit.
Pak Joyo menimpali, "On itu aktif, line itu garis. Kalau online?"