Cerpen | "Serpihan Senyummu yang Hilang"
DikToko
(Soetiyastoko)
Layar 1 : Pertemuan di SMA
Di bangku SMA, jauh di selatan Jakarta di kota kecil yang tenang, Fadil bertemu Sinta. Keduanya beda kelas, tapi sering bertemu di perpustakaan, berbagi mimpi tentang masa depan.
Dari tiada rasa, hanya teman tak sengaja kenalan. Akhirnya mereka saling berjanji, cinta yang tulus akan menjadi pondasi masa depan mereka bersama.
"Aku ingin kita hidup sederhana tapi bahagia, Fad" ujar Sinta suatu ketika, mata cokelat diantara poninya memandang jauh keluar jendela perpustakaan.
"Bahagia bukan tentang materi, kan? Kita cukup saling setia, saling jaga dan mendukung," balas Fadil dengan yakin.
Di sekolah, mereka adalah pasangan yang dikenal romantis. Janji mereka sederhana, namun kuat.
Mereka sepakat, setelah lulus nanti, mereka akan tetap bersama, membina rumah tangga dalam tuntunan kitab suci.
Fadil dikenal santun selain jadi ketua Rohis dan aktif di Pramuka.
Cinta begitu indah dan sederhana saat itu.