Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Garis

Diperbarui: 10 Juli 2024   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Puisi  |  Garis

Soetiyastoko

Aku sudah berniat
tautkan rasa-ku
ke binar hatimu

Sudah kutarik
garis lurus
antara damba-ku
dengan
titik rasa dijiwa-mu

Tapi
dirimu
tak mau diam barang sejenak,
jadi garis itu tak kunjung
terhubung

(ingat-kah dikau saat malam minggu kududuk dikursi empuk ruang tamu-mu, aku begitu gugup oleh cemberut-mu !)

Pilu,
kenangkan semua itu,
sebab
ujung garis lurus itu
menggores
ke teman cantik-mu

(inginku soto madura, yang kukunyah soto daging ala betawi)

---------
Kenang-kenangan dan selalu terkenang suatu tempat di keramaian sudut jalan kota..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline