Puisi | Sembab
Soetiyastoko
Ketika aku minta maaf,
mata-mu sembab
"Tak boleh-kah aku mengingatkanmu ?"
Wajah-mu sendu di kalimat itu
"Jika umur-mu bertambah, umur-ku pun tambah, .... "
Pipi-mu basah air-mata
"Kini dikau mudah tersinggung karena usia, aku pun tak beda, ...."
Lalu,
"Disisa hari kita, haruskah diam saja, tak saling ingatkan ketika ada yang salah ? Demi tidak bertengkar ?"
Aku hanya bisa diam
menatap matanya
yang memerah,
luka perasaan