Puisi | Penghela Rasa
Soetiyastoko
Aku bukan "player"
yang
pandai menata kata,
jadi rayuan indah
Aku bukan "pemain"
yang
piawai menyusun mimik
jadi wajah memikat
Aku hanya penghela rasa
dituntun hati
yang datang pada-mu
apa adanya,
dan
tidak ada
apa-apanya
Aku mengerti jika jawaban-mu:
"cinta tak cukup
dengan
pikat
untuk tumbuh dan bertahan"
(Laut terlalu luas untuk ku-arungi sendirian, butuh dikau temani-ku menunggang gelombang badai.
Kuingin jawaban-mu, tidak sekarang. Nanti saja setelah mangkok bakso-mu kosong. Cukup dengan anggukan dan senyum)
Cinta butuh
setia dan biaya
untuk bisa melaju
ke masa depan,
riang dan mesra
Aku tahu nenek-moyang-mu
adalah pejuang hebat
Mereka pasti marah, bila cinta hanya membuat-mu hidup susah