Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Penghela Rasa

Diperbarui: 28 September 2023   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Free Pict.

Puisi  |  Penghela Rasa

Soetiyastoko

Aku bukan "player"
yang
pandai menata kata,
jadi rayuan indah

Aku bukan "pemain"
yang
piawai menyusun mimik
jadi wajah memikat

Aku hanya penghela rasa
dituntun hati
yang datang pada-mu
apa adanya,
dan
tidak ada
apa-apanya

Aku mengerti jika jawaban-mu:
"cinta tak cukup
dengan
pikat
untuk tumbuh dan bertahan"

(Laut terlalu luas untuk ku-arungi sendirian,  butuh dikau temani-ku menunggang gelombang badai. 

Kuingin jawaban-mu, tidak sekarang. Nanti saja setelah mangkok bakso-mu kosong. Cukup dengan anggukan dan senyum)

Cinta butuh
setia dan biaya
untuk bisa melaju
ke masa depan,
riang dan mesra

Aku tahu nenek-moyang-mu
adalah pejuang hebat

Mereka pasti marah, bila cinta hanya membuat-mu hidup susah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline