Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Peradaban Baru

Diperbarui: 23 Maret 2023   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Puisi  |  Peradaban Baru

Soetiyastoko

Kami, memang beda,
jangan bandingkan dengan pola
rumah tangga 40 - 50 tahun lalu

Ini era upah minimum regional,
pendidikan, bukan dasar penetapan upah
di
lingkungan kerja swasta

Jangan bilang ini keblinger, tapi kenyataan hari ini

Penyapu lantai kantor, tentu ahli juga membuang sampah
Tidak berceceran dan cepat kerjanya

Penerima tamu sekaligus harus lihai senyum dan menyapa,
hingga terasa di ujung telepon,
Dia wajib piawai bahasa inggris

Penjaga kantor, badan harus kekar, cekatan menangkap orang
Dituntut mampu administrasi ringan, serta juru bicara santun tingkat pertama

Pak sopir kantor, tentu yang mahir menjalankan mobil,
kini
juga dituntut mahir bela diri selain montir tingkat pertama,
Wajib mampu mengamankan penumpang dan barang yang diantarkan

Semua wajib bisa komputer, untuk membaca perintah dan mengisi laporan

Ini memang gila, tapi inilah jaman kami

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline