Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Tersedak Ikan Teri

Diperbarui: 27 Agustus 2022   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Puisi  |  Tersedak Ikan Teri

Soetiyastoko

Aturan-Nya, pahami
Perintah-Nya, jalani
Takdir-Nya, nikmati
Karunia-Nya, syukuri

Kemarin, sudah pergi
Detik-detik-mu, hari ini
Esok, tak pasti
kau miliki

Berita pagi ini,
kawan-mu yang gagah dan pemberani
tiba-tiba mati
tersedak ikan teri

Renungi,
pelajari
kau pun kan alami mati
ingatkan diri,
banyak cara untuk mati

(Seperti apa yang kau ingin alami  nanti ?)

Kata-mu,
bayi
remaja
bapak-bapak
ibu-ibu
nenek-nenek
kakek-kakek
kau jumpai kuburan-nya

Aku tak mampu
jawab pertanyaan-mu,
"Khusnul khotimah-kah mereka ?"

Lebih baik
doa-kan saja
ahli kubur, sanak-saudara-sahabat-mu
agar
dapat ampunan-Nya

(Aku tak sampai hati mengoreksi tingkah laku-mu dan mengingatkan-mu agar kamu bisa khusnul khotimah. Sebab diri-ku pun masih jauh dari istiqomah jalani perintah-Nya, aku belum siapkan bekal mati-ku. Namun kuberharap, semoga puisi ini sempat kau baca. Lalu kau bertobat, selamatkan diri, dunia-akhirat).

***

BPA Pagedangan, Selasa 16 Agustus 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline