Puisi | Tersedak Ikan Teri
Soetiyastoko
Aturan-Nya, pahami
Perintah-Nya, jalani
Takdir-Nya, nikmati
Karunia-Nya, syukuri
Kemarin, sudah pergi
Detik-detik-mu, hari ini
Esok, tak pasti
kau miliki
Berita pagi ini,
kawan-mu yang gagah dan pemberani
tiba-tiba mati
tersedak ikan teri
Renungi,
pelajari
kau pun kan alami mati
ingatkan diri,
banyak cara untuk mati
(Seperti apa yang kau ingin alami nanti ?)
Kata-mu,
bayi
remaja
bapak-bapak
ibu-ibu
nenek-nenek
kakek-kakek
kau jumpai kuburan-nya
Aku tak mampu
jawab pertanyaan-mu,
"Khusnul khotimah-kah mereka ?"
Lebih baik
doa-kan saja
ahli kubur, sanak-saudara-sahabat-mu
agar
dapat ampunan-Nya
(Aku tak sampai hati mengoreksi tingkah laku-mu dan mengingatkan-mu agar kamu bisa khusnul khotimah. Sebab diri-ku pun masih jauh dari istiqomah jalani perintah-Nya, aku belum siapkan bekal mati-ku. Namun kuberharap, semoga puisi ini sempat kau baca. Lalu kau bertobat, selamatkan diri, dunia-akhirat).
***